Inggris pada hari Selasa mengatakan akan mengirim senapan mesin dan amunisi ke Irak untuk membantu pemerintah baru dalam pertempuran melawan militan Negara Islam, ini adalah pemasokan senjata pertama sejak konflik yang berkobar di bulan Juni, kantor berita Reuters melaporkan.
Perdana Menteri David Cameron mengatakan ia tidak akan mengesampingkan apa pun dalam upaya untuk “menekan” para militan “dari eksistensinya”, tetapi Inggris mengisyaratkan tidak akan bergabung serangan udara AS sebelum pemerintahan baru Irak telah terbentuk .
Kementerian Pertahanan mengatakan akan mengirim senapan mesin dan amunisi senilai sekitar 1,6 juta pound (US$ 2.500.000) atas permintaan pemerintah Irak dan senjata itu akan digunakan oleh pasukan Kurdi Irak dan Irak.
“Persenjataan pasukan Kurdi masih sangat kurang dilengkapi untuk menghadapi Negara Islam dan kita merespons untuk membantu mereka membela diri, melindungi warga negara dan mendorong balik posisi [IS] ,” katanya dalam sebuah pernyataan.
Menteri Pertahanan Michael Fallon mengatakan Inggris berkomitmen untuk membantu Irak “meringankan penderitaan kemanusiaan dari teroris [IS] .”
Dia juga mengatakan London akan mempromosikan “keterbukaan Irak , berdaulat dan demokratis yang dapat mendorong balik IS dan mengembalikan stabilitas dan keamanan di seluruh negeri.”
Irak menciptakan pemerintahan baru pada hari Senin di bawah Perdana Menteri Haider al-Abadi, berbagi kepentingan antara Syiah , Sunni nasionalisme dan Kurdi.
Cameron telah mengatakan beberapa kali bahwa Inggris mempertimbangkan mempersenjatai pasukan Kurdi. Inggris bergabung dengan Jerman, Prancis dan Italia yang telah setuju untuk mengirimkan senjata.
Sampai saat ini, Inggris telah melakukan bantuan dan misi pengawasan dan juga perlengkapan militer untuk pasukan Kurdi Irak yang bersekutu dengan pemerintah pusat di Baghdad.(Arby/dz)