Inggris mengirim 3.300 pasukan baru ke Afghanistan, sehingga kekuatan pasukan Inggris di negeri itu saat ini menjadi 5.700 pasukan. "Kami mengerahkan pasukan ini yang akan mulai beroperasi secara penuh pada bulan Juli tahun ini," kata John Reid, menteri pertahanan Inggris di hadapan parlemen Inggris, Kamis (26/1).
Ia mengungkapkan, lebih dari 1.000 tentara akan dikirim ke markas besar Pasukan Aliansi Reaksi Cepat di Kabul, di mana Inggris memegang komandonya mulai Mei sampai Februari 2007. Pengiriman pasukan baru itu termasuk untuk Tim Rekonstruksi di provinsi Helmand, sebelah selatan Afghanistan dan untuk memberantas perdagangan obat-obatan terlarang.
Reid mengakui bahwa pasukannya menghadapi resiko besar di sejumlah wilayah di Aghanistan di mana pasukan Taliban banyak yang masih aktif dan pengaruh penyelundupan obat-obatan terlarang masih sangat kuat. Namun Reid menyatakan bahwa semua resiko itu tidak ada artinya dibandingkan dengan bahaya terhadap negara dan rakyat Inggris dengan membiarkan Afghanistan jatuh kembali ke tangan Taliband an para teroris.
Menhan Inggris itu menambahkan, pengiriman pasukan tambahan ke Afghanistan akan berfluktuasi dalam tiga tahun ini dan tidak akan mempengaruhi pengiriman pasukan ke selatan Irak.
Sementara itu juru bicara pemerintah Inggris mengungkapkan, pengiriman pasukan baru ke Afghanistan juga terkait dengan upaya pemberantasan masuknya obat-obatan terlarang ke Inggris. "Sekitar 90 persen heroin yang ada di jalan-jalan di Inggris berasal dari Afghanistan," kata jubir itu tanpa menyebutkan darimana ia bisa mendapatkan prosentase angka tersebut. (ln/aljz)