Laporan awal dari pemerintah Inggris menyebutkan ketakutan mereka dengan kemungkinan akan adanya serangan nuklir yang dilakukan oleh Al-Qaidah. Ketakutan ini di latar belakangi oleh adanya peningkatan penyelundupan bahan radio aktif dalam beberapa periode terakhir.
Surat kabar Daily Telegraph dalam laporannya, mengutip laporan dari pemerintah mengatakan: "Pembuat bom aktif di Afghanistan, kemungkinan telah memiliki kemampuan untuk memproduksi sebuah bom ‘kotor’ dari pengetahuan yang mereka dapat dari internet."
Surat kabar tersebut menambahkan: "Ada kekhawatiran bahwa teroris mungkin dapat memindahkan perangkat peralatan nuklir dari seberang sungai Thames dan meledakkannya menggunakan remote control di jantung kota London."
Menteri keamanan Inggris telah memberikan peringatan akan adanya kemungkinan ‘teroris’ menggunakan perahu kecil untuk masuk ke pelabuhan dan kemudian menyerang seperti apa yang terjadi di Mumbai pada tahun 2008 lalu.
Peringatan ini datang dalam tiga laporan terpisah pada kemampuan negara untuk mencegah Al-Qaidah meluncurkan sebuah serangan terhadap negara Inggris.
Rincian laporan yang memperingatkan serangan nuklir
Laporan pertama yang dikeluarkan oleh Downing Street mengatakan: "Inggris sekarang menghadapi ancaman nuklir, dan ada kemungkinan bahan pembuat senjata nuklir jatuh ke tangan kelompok teroris."
Surat kabar Downing Street melaporkan bahwa Badan Energi Atom Internasional mencatat ada 1.562 peristiwa kehilangan atau pencurian bahan nuklir pada periode antara tahun 1993 dan 2008, kebanyakan di bekas negara Uni Soviet.
Laporan pemerintah kedua, mencatat bahwa ada risiko yang didasarkan pada peningkatan pengetahuan tentang unsur-unsur yang diduga terkait dengan pembuatan bom di Afghanistan, yang membuat berkembangnya kekhawatiran dari ancaman bom ‘kotor’.
Laporan mengutip informasi yang didapat, menunjukkan bahwa al Qaidah mungkin telah mendirikan fasilitas untuk mencari bahan senjata kimia dan nuklir, ketika Taliban Afghanistan berkuasa pada tahun 2002.(fq/imo)