Mantan duta besar Inggris untuk Irak dan komandan militer AS di Timur Tengah memberi peringatan akan ancaman jatuhnya Irak ke dalam perang saudara, karena pertikaian sektarian yang terus menerus terjadi.
BBC news service melaporkan tentang laporan rahasia duta besar William Patey pada PM Inggris Tony Blair yang menyebutkan bahwa harapan AS akan pemerintah Irak yang mampu berjalan secara independen juga ‘diragukan.’
Patey mengatakan, prospek situasi keamanan di Irak lebih mengarah pada terpecahnya rakyat Irak dan perang sipil meski intensitas masih rendah, dibandingkan dengan prospek akan suksesnya transisi dan demokrasi yang stabil di negeri itu.
Menurut Patey, masih ada harapan di Irak, tapi ia memperkirakan situasi di negeri itu kemungkinan masih akan tetap ‘sulit dan kacau’ dalam lima sampai sepuluh tahun mendatang.
Willaim Patey yang meninggalkan Baghdad pekan lalu pada Blair mengatakan bahwa ada upaya untuk memperkuat kelompok-kelompok pejuang di Irak khususnya kelompok pejuang Syiah al-Mahdi pimpinan Moqtada al-Sadr.
"Mencegah Jaish al-Mahdi membangun sebuah negara dalam negara, seperti yang dilakukan Hizbullah di Libanon, akan menjadi prioritas," kata Patey dalam laporan tertulisnya.
Patey juga dikabarkan memberi saran pada pemerintahnya untuk tidak menarik pasukannya dari Irak karena akan melemahkan posisi pasukan asing yang ada di sana. Saat ini, ada sekitar 7.000 pasukan Inggris di Irak. Mereka terutama ditugaskan di selatan Irak.
Berdasarkan laporan Patey, dalam keterangan persnya di London, Kamis (3/8), Blair mengatakan bahwa kebijakan Inggris untuk tetap di Irak sudah benar. "Itulah apa yang sedang kita lakukan, sesulit apapun itu, kami akan mengatasinya. Jika anda membaca seluruh memo, seperti itulah apa yang dikatakan William," ujar Blair.
Pada saat yang sama, Jenderal John Abizaid, kepala komando pusat AS mengatakan aksi-aksi kekerasan di Irak makin memburuk dan jika tidak dihentikan, Irak akan jatuh ke dalam perang sipil.
Ujung-ujungnya, sama dengan Blair, Abizaid mengatakan bahwa jumlah pasukan AS dan pasukan Irak perlu ditambah untuk mengakhiri kekacauan terutama di Baghdad. Selain itu, menurut Abizaid, perkembangan situasi di Irak akan berdampak pada pasukan AS yang akan menderita lebih banyak lagi korban dalam pertempuran. (ln/aljz)