Inggris memutuskan untuk membekukan hubungan diplomatik dengan Iran menyusul makin meruncingnya ketegangan antara kedua negara itu, setelah Iran menangkap 15 personil angkatan laut Inggris karena telah melanggar batas teritorial perairan Iran.
Pembekuan hubungan diplomatik dengan Iran itu disampaikan Menteri Luar Negeri Inggris, Margaret Beckett di hadapan anggota legislatif.
"Kami akan… menerapkan pembekuan kontak-kontak lainnya dengan Iran. Kita perlu memfokuskan semua upaya bilateral kita selama fase resolusi terkait persoalan ini, " ujar Beckett seperti dikutip AFP.
Keputusan pemerintah Inggris itu dikuatkan oleh juru bicara kementerian luar negeri yang mengatakan bahwa pembekuan tersebut meliputi semua kontak government-to-government.
"Semua kunjungan resmi antara pejabat Iran dengan Inggris akan dihentikan, pengeluaran visa untuk pejabat Iran akan dibatalkan. Dukungan pemerintah Inggris untuk event-event lainnya juga akan ditunda, misalnya dukungan terhadap misi dagang ke Iran, " papar jubir kementerian Inggris.
Kelimabelas personil angkatan laut Inggris, ditangkap pada Jumat (23/3) di perairan Shatt al-Arab. Teheran mengatakan, mereka sudah secara ilegal memasuki teritorial perairan Iran, sementara London bersikeras bahwa mereka sedang melakukan patroli rutin di perairan Iraq.
Tertangakapnya personil angkatan laut Inggris di perairan Shatt al-Arab itu, bukan yang pertama kali. Pada Juli 2004, enam marinir dan dua personil AL Inggris juga tertangkap dan ditahan selama tiga hari di Iran. Kedelapan personil militer Inggris itu tampil di televisi dengan mata tertutup dan menyampaikan permohonan maaf.
Sementara itu di Iran, televisi nasional menayangkan pengakuan Faye Turney, satu-satunya perempuan, anggota personil AL Inggris yang tertangkap di perairan Iran. Ia mengakui bahwa dirinya bersama personil lainnya sudah "melanggar batas" perairan Iran.
Menlu Iran Manouchehr Mottaki dengan tegas mengatakan, persoalan ini bisa diselesaikan asalkan Inggris mau mengakui kesalahannya telah melanggar batas perairan Iran.
"Mengakui kesalahan akan membantu kami untuk mengakhiri isu ini dan mencari solusinya, " tegas Motakki. Ia juga menyatakan bahwa Teheran setuju untuk memberikan izin bagi pejabat Inggris untuk bertemu dengan para personil ALnya yang kini ditahan di Iran.
Tapi sikap terbuka Iran tidak ditanggapi positif oleh Inggris. Perdana Inggris Tony Blair di hadapan parlemen Rabu kemarin, tetap mengatakan bahwa penahanan yang dilakukan Iran ilegal dan tidak bisa diterima.
"Kami berharap mereka segera dibebaskan, tapi itu tidak terjadi. Kini sudah saatnya mengerahkan tekanan diplomatik dan tekanan dari dunia internasional untuk memastikan bahwa pemerintah Iran memahami isolasi total yang dilakukannya dalam kasus ini, " tukas Blair.
Membekukan hubungan diplomatik, belum dianggap cukup oleh Inggris. Negara itu rencananya juga akan mengadukan persoalan ini ke Dewan Keamanan PBB. (ln/iol/aljz)