Pemerintah Inggris mengumumkan kebijakan baru, yaitu menutup semua situs-situs yang terinspirasi oleh gerakan al-Qaidah. Kebijakan ini menurut Menteri Dalam Negeri Inggris Jacqui Smith, lebih dari upaya untuk menggagalkan sebuah serangan.
"Jika kita siap dan mau mengambil tindakan untuk menghentikan keterlibatan anak-anak muda dalam dalam situs-situs jaringan sosial, maka kita juga harus mengambil tindakan terhadap situs-situs yang bisa mempengaruhi anak-anak muda melakukan tindak kekerasan dan ekstrimisme, " ujar Smith saat memberikan pidato tentang terorisme di London, Kamis (17/1).
"Di mana ada materi-materi ilegal di internet, saya mau materi-materi itu dihilangkan, " sambung Smith.
Pada bulan November 2006, Kepala MI5-lembaga intelejen dalam negeri Inggris-Jonathan Evans mengatakan, bahwa al-Qaidah sengaja "mempengaruhi" anak-anak dan remaja untuk melakukan serangan di Inggris. Evans juga mengatakan, jumlah orang yang dicurigai memiliki hubungan dengan kelompok teroris, jumlah bertambah dari 1. 600 orang pada tahun 2006 menjadi 2. 000 orang pada tahun 2007.
Ancaman teror terhadap Inggris, menurut Evans, juga masih tinggi sehingga masih ada kemungkinan serangan-serangan teror lainnya di masa datang, setelah teror bom London tahun 2005. (ln/al-arby)