Untuk membantu para praktisi dan bankir mengelola jasa keuangan dan perbankan berbasis syariah, untuk pertama kalinya di kota London, didirikan sebuah institusi yang menjadi pusat kualifikasi terhadap para praktisi dan bankir jasa keuangan syariah.
Pusat kualifikasi-Islamic Finance Qualification (IFQ)- ini didirikan dengan bantuan Securities and Investment Institute (SII) bekerjasama dengan sekolah bisnis Libanon Ecole Superieure des Affaires (ESA), Bank Sentral Libanon dan pemerintah Inggris.
"Menetapkan standar-standar bagi para praktisi merupakan bagian penting dari setiap badan-badan profesional," kata Ruth Martin, Direktur SII, Selasa (31/10).
"SII sangat gembira untuk mengombinasikan keahliannya dalam bidang pengujian dan standar profesional, bekerjasama dengan ESA di Timur Tengah dalam inovasi baru untuk memberikan kualifikasi yang tujuannya membantu para praktisi mendapatkan pengetahuan tentang keuangan dan perbankan berdasarkan syariah Islam," sambung Martin.
IFQ akan memberikan kualifikasi sesuai ajaran Islam, dari segi teknis dan keagamaan, bagi para praktisi di bidang investasi, keuangan, perdagangan dan asuransi. Silabusnya tersedia dalam bahasa Arab dan Inggris dan disusun oleh para pakar dan praktisi berpengalaman yang tergabung dalam Advisory Council for Islamic Finance (ACIF).
Para staff yang bekerja di bidang jasa keuangan dan perbankan syariah, bisa mendapatkan akses pengujian berbasis komputer di London dan Beirut mulai bulan November 2006 dan kualifikasi ini akan disebarluaskan ke seluruh dunia mulai Maret 2007.
IFQ akan memberikan pengakuan profesional bagi para pegawai dan nasabah, bahwa orang-orang yang bersangkutan sudah menjalani pelatihan yang ketat dan sudah menempuh uji profesi untuk mencapai tingkat kompetensinya.
Didirikannya IFQ tidak lepas dari makin berkembangnya layanan jasa keuangan dan perbankan syariah di seluruh dunia, termasuk di Inggris.
"London dengan cepat menjadi pusat berkembangnya jasa keuangan Islami," kata Paul Sherrin, kepala jasa keuangan syariah di Lloyds TSB.
Ia mengungkapkan, dalam beberapa bulan terakhir, jumlah produk-produk finansial Islami, meningkat drastis. Untuk itu, pihaknya menyambut positif keberadaan IFQ sebagai batu lompatan yang penting bagi pengembangan pasar.
Di Inggris, terdapat sekitar 1,8 juta warga Muslim yang memilih bank-bank dengan layanan jasa keuangan berbasis syariah. Lloyds TSB adalah bank terbesar ke-5 di Inggris yang menyediakan aneka produk perbankan Islami.
Menteri Keuangan Inggris, Gordon Brown menyatakan keyakinannya bahwa Inggris bisa menjadi pintu gerbang penting bagi perkembangan keuangan dan perdagangan berbasis syariah Islam, khususnya London yang kini makin banyak memiliki bank-bank yang menyediakan jasa perbankan syariah dibandingkan dengan pusat-pusat keuangan lainnya di negara-negara Barat.
Tidak bisa dipungkiri, para investor dan bankir di seluruh dunia, kini mulai melirik industri perbankan syariah, yang mulai berkembang sekitar tiga dekade yang lalu. Saat ini ada sekitar 300 perbankan dan institusi syariah di seluruh dunia, dengan asset senilai 300 milyar dollar dan diprediksi nilainya akan meningkat sampai 1 trilyun dollar pada tahun 2013.
Sejumlah institusi keuangan Barat yang belakangan gencar mengeluarkan produk keuangan berbasis syariah antara lain Citigroup, Deutsche Bank, HSBC dan UBS.
Negara Jepang juga sedang merencanakan untuk mengenalkan produk-produk berbasis syariah dalam sistem perbankannya untuk menarik para investor dari Timur Tengah. (ln/iol)