Seorang aktivis anti-korupsi India yang mogok makan telah mendorong jutaan rakyat untuk mengadakan protes, yang belum pernah terjadi dalam beberapa dekade muncul pada hari Minggu. Sementara itu, Perdana Menteri Manmohan Singh, mengatakan pemerintah siap mengadakan dialog.
Setidaknya 50.000 orang berkumpul pada hari Minggu untuk mendukung Hazare, yang menuntut penangguhan hukuman terhadap aktivis anti-korupsi yag ditahan.
Tapi desakan Hazare bahwa terhadap perubahan RUU yang diajukan pemerintah pada Selasa, yang dibagikan akhir bulan ini telah memicu kritik, bahwa kelompok gerakan anti korupsi ingin mendikte kebijakan parlemen.
"Kami belum menutup pintu dialog. Kami telah terus terbuka. Hanya melalui dialog masalah dapat diselesaikan," kata Hazare kepada pendukungnya di sebuah lapangan terbuka di ibukota pada hari keenam aksi mogok makan yang dilakukannya.
Para pengunjuk rasa meneriakkan "Anna, Anda terus berjuang, kami bersama dengan Anda," dan "Salam ibu India".
Kampanye Hazare telah menemukan rdukungan jutaan orang India, terutama kelas menengah, yang merasa lelah oleh suap dan sogok yang sudah menjadi endemik dan serangkaian skandal korupsi yang telah menyentuh politisi dan pengusaha dikalangan atas dalam perekonomian India.
Aktivis anti korupsi yang melakukan mogok makan, termasuk novelis dan aktivis sosial Arundhati Roy. Mereka mengatakan, bahwa merekia ingin menekan lembaga demokrasi yang sekarang ini telah tercemar oleh skandal korupsi.
Organisasi hak asasi, Kampanye Nasional untuk Hak Rakyat atas Informasi (NCPRI), mengatakan akan memperkenalkan rancangan RUU anti-korupsi kepada parlemen.
Hazare sempat dipenjara pada Selasa. Langkah penahanannya oleh pemerintah dalam upaya untuk mencegah dukungan massa yang begitu cepat, tetapi ia menolak untuk meninggalkan penjara sampai pemerintah mengizinkan dia untuk melanjutkan aksinya, di depan umum, selama 15 hari. Dia dibebaskan pada hari Jumat, dan mendapatkan sambutan yang luar biasa dari rakyat India.
Bagi banyak, gerakan pro-Hazare telah menyoroti demokrasi yang penuh semangat dari generasi perkotaan yang menginginkan pemerintahan yang bersih dari korupsi, dan melalui pemilihan daerah atau yang tanpa ikatan kasta – sebuah transformasi yang dapat dimainkan pada tahun 2012 pemilihan negara yang akan membuka jalan bagi 2014 pemilihan umum.
"Selama lima tahun terakhir korupsi belum berubah. Kami sekarang telah mencapai titik puncaknya tidak bisa kembali.. Korupsi cukup .. cukup. Kami menginginkan perubahan," kata Sanjeev Sahay, 39, seorang pengacara di Delhi, yang telah datang untuk mendukung Hazare dengan anak-anaknya.
Beberapa skandal, termasuk penipuan suap telekomunikasi yang merugikan pemerintah hingga mencapai $ 390 juta dollar, dan menyebabkan Hazare menuntut adanya pemberantasan korupsi. (mh/rtr)