Eramuslim – Imam besar yang juga ulama paling senior di Al-Azhar Sheikh Ahmed Al-Tayyeb (DR. Ahmad Muhammad Ahmad Ath-Thayyib) berjanji akan menuntut mereka yang menghina Nabi Muhammad SAW. Ucapan tersebut disampaikannya setelah bertemu dengan Menteri Luar Negeri Prancis Jean-Yves Le Drian.
“Kami akan melacak mereka yang menghina nabi mulia kami di pengadilan internasional, bahkan jika kami menghabiskan seluruh hidup kami untuk melakukan itu. Kami menolak untuk menggambarkan terorisme sebagai Islam. Setiap orang harus segera berhenti menggunakan deskripsi itu karena itu menyakiti perasaan Muslim di seluruh dunia, dan itu adalah deskripsi yang bertentangan dengan kebenaran yang diketahui semua orang,” jelasnya dilansir dari Arabnews, Ahad (8/11).
Al-Tayyeb menggambarkan Le Drian sebagai suara akal dan menyambut baik kedatangannya. “Muslim di seluruh dunia menolak terorisme yang bertindak atas nama agama dan mereka menegaskan bahwa Islam dan nabinya tidak bersalah dari terorisme apa pun,” katanya.
Ia menegaskan, teroris tidak mewakili Muslim dan Muslim tidak bertanggung jawab atas tindakan teroris. Dirinya ingin para pemimpin Eropa sadar bahwa perbuatan buruk dilakukan oleh setiap umat di berbagai agama. Sehingga tidak adil jika menyalahkan Islam dan Umat Islam seluruhnya atas apa yang terjadi.
“Pelanggaran ada di antara pengikut setiap agama dan di berbagai sistem. Jika kita mengatakan bahwa Kristen tidak bertanggung jawab atas insiden Selandia Baru, maka kita juga harus mengatakan bahwa Islam tidak bertanggung jawab atas teror orang-orang yang berperang atas namanya, ”katanya, merujuk pada penembakan di masjid Christchurch tahun 2019.
Le Drian mengunjungi Mesir pada saat ketegangan meningkat menyusul komentar Presiden Prancis Emmanuel Macron tentang Islam. Pemimpin Eropa itu menggambarkan agama itu sebagai “keyakinan dalam krisis di seluruh dunia” dan membela penerbitan kartun yang mengejek nabi.