Ikut Bebas dari Pertukaran Sandera dengan Zionis, Nael Barghouti Sudah Dipenjara 44 Tahun

Perjuangan dan Perlawanan

Ia dikenal karena ketangguhannya sejak kecil, dan ia memulai perjalanannya di awal konfrontasi dengan tentara penjajah ‘Israel’ pada tahun 1967, ketika pasukannya memasuki Tepi Barat dan mencapai gerbang desa Kobar dan mengebomnya.

Saudara laki-lakinya Omar dan sepupunya Fakhri, naik ke atap rumah mereka, di mana mereka mengumpulkan tumpukan batu dan mulai mengucapkan “Allahu Akbar”.

Dia bergabung dengan sel perlawanan dan pembebasan Palestina bersama saudaranya Omar ketika dia masih muda. Dia ditangkap pertama kali pada tanggal 18 Desember 1977, dan dijatuhi hukuman 3 bulan penjara.

Dia ditangkap kembali 14 hari setelah pembebasannya atas tuduhan melawan penjajah, bersama sepupunya Fakhri Barghouti, dan mereka berdua dijatuhi hukuman mati, sementara dirinya dihukum penjara seumur hidup dan 18 tahun.

Setelah sebelumnya mencoba bergabung dengan “Front Populer untuk Pembebasan Palestina”, Nael kemudian tergabung dalam Gerakan Fatah dan yakin perlawanan sebagai jalan untuk membebaskan negaranya yang telah dirampas Zionis.

Setelah gerakan tersebut mengalami perpecahan pada tahun 1983 akibat hengkangnya revolusi Palestina dari Beirut dan menderita konflik internal, Nael dan saudaranya Omar beralih ke Fatah Al-Intifada.

Aktifitasnya dalam pembebasan Palestina menyebabkan keluarganya mengalami pengejaran tentara ‘Israel’. Ayah dan saudara laki-lakinya, Omar, dibebaskan pada tahun 1985 sebagai bagian dari perjanjian pertukaran dengan “Komando Umum Front Populer”, namun penjajah menolak untuk mencantumkan namanya di dalamnya atau di dalam daftar kesepakatan pertukaran yang telah disepakati dalam kerangka negosiasi pihak penjajah yang mendukung pembentukan Otoritas Palestina (PA) pada tahun 1993.

Menyusul munculnya gerakan-gerakan Islam di arena Palestina dan partisipasi kuat mereka dalam melawan penjajah, saudaranya Omar akhirnya memilih bergabung dalam gerakan Hamas, sementara dia ditahan saat itu di penjara Al-Junaid di Nablus pada tahun 1995.

Ia telah kehilangan orang tuanya saat berada di penjara. Ayahnya meninggal pada bulan Oktober 2004, kemudian ibunya menyusul di bulan yang sama tahun berikutnya, tanpa dia bisa mengucapkan selamat tinggal kepada mereka.

 Iman Nafi’, istri Nael berharap suaminya bisa bebas (AA)

Nael dibebaskan pada 18 Oktober 2011 sebagai bagian dari kesepakatan antara Hamas dan ‘Israel’. Di mana seorang tentara Zionis bernama Gilad Shalit ditukar dengan lebih dari 1000 tahanan Palestina di penjara-penjara ‘Israel’.

 

Beri Komentar