Iklan Kontroversial Sebut Obama Sejahat ‘Joker’

Iklan Kontroversial Sebut Obama Sejahat 'Joker'

Sebuah iklan politik menimbulkan kehebohan di Amerika Serikat. Pada baliho elektronik di Kota Caldwell, Negara Bagian Idaho itu, foto Presiden Barack Hussein Obama dijejerkan dengan James Holmes, si penembak Joker yang menewaskan 12 pengunjung bioskop pekan lalu.

Keduanya dianggap sama jahat. Pada foto si ‘joker’ dijelaskan dia membunuh dan melukai puluhan penonton, hasilnya warga sedunia mengutuk perbuatannya. Di sebelah Holmes, terlihat foto Obama sedang tertawa dengan tulisan “membunuh ribuan orang dengan kebijakan luar negerinya, malah mendapat hadiah Nobel Perdamaian”, seperti dilansir harian the Daily Mail, Minggu (29/7).

Baliho elektronik ini didanai oleh Organisasi Ralph Smeed Foundation. Kelompok liberal ini termasuk kubu sayap kanan dan kerap mengkritik kebijakan Obama.

Juru bicara organisasi itu Maurice Clements menyatakan perbandingan itu tidak bertujuan menyerang Obama secara pribadi. “Sebaliknya, kami ingin menggambarkan warga Amerika sedih mendengar berita penembakan joker, tapi tidak marah saat mendengar kabar anak-anak kita setiap hari terbunuh di Afghanistan,” ujar dia.

Bukannya mendapat simpati, baliho itu malah dikecam warga Kota Caldwell, yang rata-rata pendukung Partai Republik. Salah satu warga tanpa nama menulis di laman Facebook KBOI, perusahaan penyedia papan iklan itu, menilai iklan ini menyakiti hati korban selamat. “Saya bukan pendukung Obama, namun iklan semacam ini menghina dan menyakiti hati setiap orang yang terkena dampak penembakan Joker,” tulis warga itu.

Holmes menyebut dirinya Joker – penjahat musuh karakter superhero Batman – saat ditangkap polisi. Aksinya menghebohkan dunia karena menembaki penonton pada permutaran perdana film sekuel Batman, The Dark Knight Rises di Bioskop Aurora, 20 Juli lalu, dini hari waktu setempat. Walhasil, 12 pengunjung tewas dan 59 lain cedera.

Awal pekan lalu Holmes telah menjalani sidang perdana. Hakim memutuskan pembacaan dakwaan dilakukan besok. Kemungkinan jaksa bakal mengajukan dakwaan hukuman mati.(fq/merdeka)