Ikhwanul Muslimin di Mesir mengecam posisi ambivalen negara-negara Barat , termasuk Amerika Serikat , yang berbicara banyak tentang demokrasi , sementara mereka semua mendukung kudeta militer di Mesir , mereka mencatat bahwa Barat selalu menjadi pendukung kediktatoran paska revolusi Musim Semi Arab .
Ikhwan menekankan dalam sebuah pernyataannya penolakannya terhadap campur tangan asing dalam urusan Mesir , menuntut pihak Barat konsisten dengan apa yang didengung-dengungkan tentang prinsip-prinsip demokrasi .
Dan Ikhwan mengungkapkan bahwa ternyata para duta besar beberapa negara Barat sebelum terjadinya kudeta berusaha membujuk keras Presiden , Mohamed Morsi , untuk menyerahkan jabatan Perdana Menteri kepada nama nama yang diusulkan oleh mereka, sebuah jabatan yang seharusnya menjadi hak Presiden saja untuk menetapkan , hal itu menjadi pelanggaran yang mencolok dari tekanan dan campur tangan pihak asing.
Ikhwan juga menambahkan bahwa setelah terjadinya kudeta militer, para duta besar Barat tersebut dengan mudahnya berbondong-bondong beralih haluan ke ” Aliansi Nasional (sekuler) ” untuk meyakinkan mereka untuk menghentikan demonstrasi dan menyerahkan kekuasaan pada pemerintahan kudeta . (IoL/KH)