Ikhwan Yordania Tuntut Reformasi Pemerintahan dengan Aksi “Selamatkan Tanah Air”

Ikhwan Yordania Tuntut Reformasi Pemerintahan dengan Aksi

Faksi oposisi utama Islam Yordania, Ikhwanul Muslimin akan mengadakan aksi unjuk rasa besar-besaran di Amman untuk menuntut reformasi dari Raja Abdullah II.

Ikhwan mengatakan pada hari Kamis kemarin (4/10) bahwa aksi demontrasi “Selamatkan tanah air” yang akan digelar hari Jumat ini, akan diikuti lebih dari 50.000 orang di ibukota Amman.

Kelompok ini menuntut agar raja mengubah konstitusi demi mengurangi sebuah sistem pemerintahan terpusat dan memberikan lebih banyak kursi untuk Ikhwan di parlemen.

“Kami menyerukan reformasi nyata yang mengembalikan kekuasaan kepada rakyat Yordania dan mengekang kekuasaan mereka yang telah merebut kekuasaan dan pengaruh selama beberapa dekade,” dikutip Reuters atas pernyataan Zaki Bani Rusheid, seorang pemimpin Ikhwan Yordania.

Dia menegaskan kembali permintaan Ikhwan untuk “UU pemilu yang adil, tindakan serius melawan korupsi, dan reformasi konstitusional.”

“Demonstrasi kami akan damai dan beradab. Kami tidak akan menantang siapa pun, dan kami tidak akan memprovokasi siapa pun,” tambah Bani Rusheid.

Pada hari Kamis kemarin, Raja Abdullah membubarkan parlemen dan menyerukan pemilihan umum dini.

Pada awal Juli lalu, Ikhwan memboikot pemilihan parlemen yang direncanakan karena masih kurangnya reformasi di pemerintahan.

Rakyat Yordania telah menggelar demonstrasi sejak Januari 2011, menuntut reformasi politik, termasuk pemilihan perdana menteri oleh suara rakyat dan mengakhiri korupsi.

Sejak demonstrasi dimulai, raja telah memecat dua perdana menteri untuk menenangkan para pengunjuk rasa.

Raja juga telah mengubah 42 artikel dari konstitusi yang telah berusia 60 tahun.(fq/prtv)