Kelompok oposisi terbesar Mesir – Ikhwanul Muslimin dalam sebuah simposium mengenai kesehatan pada hari rabu kemarin mengatakan bahwa persoalan Flu babi lebih serius daripada bom hidrogen.
Sampai saat ini belum ada laporan kasus flu babi telah menyebar di Mesir, meskipun parlemen di kairo dalam votingnya pada selasa yang lalu memutuskan untuk memusnahkan sekitar 250.000 ternak babi yang ada di negara tersebut sebagai tindakan pencegahan terhadap penularan virus.
Ikhwanul Muslimin meskipun menjadi organisasi terlarang di Mesir namun organisasi ini merupakan kelompok oposisi terbesar di parlemen dan memberikan suara mendukung putusan yang diambil oleh parlemen Mesir, dan pada rabu kemarin mereka mengatakan bahwa maraknya flu babi menunjukkan kebenaran ajaran Islam yang melarang umat Islam untuk mengkonsumsi babi.
"Ini adalah bukti dari rahmat Allah dalam syariah Islam untuk mengizinkan semua yang baik dan melarang semua hal yang buruk. Kita jadi mengerti dan mendapat hikmah dari dilarangnya mengkonsumsi Babi atau kita tidak dapat mengerti kenapa hal tersebut dilarang. Tapi akhirnya waktu yang membuktikan kebenaran ajaran Allah SWT tersebut, kata Syaikh Al-Sayid Askar dalam sebuah simposium kesehatan yang berkaitan dengan virus flu babi pada Rabu kemarin – yang acara tersebut di sponsori oleh Ikhwan .
Meskipun belum ada kasus flu babi yang terjadi di Mesir, tetangga negara tersebut Israel telah melaporkan dua warganya yang baru pulang dari Mexico telah terkena virus flu babi itu.
Perwakilan dari WHO di Mesir menegaskan bahwa negara Mesir telah dilengkapi dengan baik untuk menghadapi virus tersebut, karena sebelumnya Mesir telah berpengalaman mengatasi kasus virus flu burung.
Islam adalah agama mayoritas dari penduduk Mesir, sekitar 80 juta rakyat Mesir adalah Muslim dan dalam ajaran Islam telah melarang untuk menkonsumsi babi.(fq/earthtimes)