Ikhwan Mesir Bentuk Poros Anti-Korupsi dan Monopoli Politik

Wakil I Mursyid al-Ikhwan al-Muslimun (Ikhwan) Dr. Muhammad Habib mengeluarkan seruan kepada semua kekuatan politik, nasional, dan cendikiawan di Mesir untuk membentuk poros anti-korupsi dan sistem monopoli politik.Habib juga menyeru kepada mereka untuk mengakhiri segala bentuk perbedaan dan persengketaan untuk lebih mementingkan kemaslahatan negara di atas segalanya.

Seruan Habib tersebut diumumkan bersamaan dengan seruan yang dikeluarkan Sekretaris Jenderal Ikhwan Dr. Mahmoudd Izzat, yang mengajak dibukanya dialog dengan pihak penguasa dan para petinggi negara selaku penentu kebijakan.

Kedua sikap yang tampak berseberangan arah di atas pun tak pelak memantik kontroversial dan menjadikan jagat perpolitikan Mesir terguncang.

Salah seorang anggota majlis pertimbangan Ikhwan, Dr. Muhammad Jama Hisymat mengatakan, tak ada pertentangan antara dua pernyataan kedua petinggi Jama’ahnya itu.

"Kita memang di satu sisi mengajak pemerintah untuk membuka kran dialog dengan berbagai pihak, termasuk Ikhwan, juga di sisi yang lain menyeru kepada semua kekuatan yang ada untuk memerangi sistem yang korups dan sewenang-wenang," jelas Hisymat.

Dalam wawancaranya dengan harian independen Mesir, al-Mashry al-Yaum (2/8), Habib secara tegas mengkritik sistem pemerintahan Mesir yang sudah jauh dari cita-cita kerakyatan. Sistem pemerintahan Mesir dinilainya korup dan terbukti lebih banyak mencelakakan rakyat banyak.

"Kemiskinan dan keterbelakangan yang diderita oleh Mesir pada saat ini, serta ketakmakmuran rakyatnya adalah buah dari bobroknya sistem pemerintahan yang ada," demikian dikatakan Habib.

Ditambahkan Habib, sistem pemerintahan negaranya juga kerap melakukan kesewenang-wenangan terhadap Jama’ah Ikhwan. Bagaimanapun, Ikhwan adalah kekuatan oposisi Mesir terbesar yang kekuata dan pengaruhnnya selalu ditakuti oleh pihak penguasa.

"Pemerintah selalu berusaha menjauhkan Ikhwan dari kekuasaan, juga dari rakyat. Mereka melakukan upaya-upaya penggembosan baik dari dalam atau pun luar. Upaya itu sama halnya seperti yang pernah mereka lalukan kepada oposan lainnya, Partai Ghad," jelas Habib.

Selain itu, Habib juga mengecam tindakan represif pemerintah terhadap anggota jama’ahnya, utamanya serangkaian aksi penangkapan tanpa sebab terhadap para petinggi Ikhwan yang masih saja marak. (L2/mry)