Kunjungan presiden AS, Barack Obama ke Mesir, dinilai oleh Ikhwan sebagai suatu yang sia-sia belaka. Menurut Ikhwan, kedatangan obama hanya sekadar menunjukan kekuatan dan kebijakannya terhadap negara-negara Islam di Arab.
Gedung Putih pada Jumat kemarin mengumumkan bahwa Obama akan mengunjungi Mesir pada 4 Juni mendatang. Wakil Mursyid ‘Aam Ikhwan, Mohammed Habib, mengatakan ia ragu akan niat Obama sebenarnya. "Jika tidak ada perubahan dalam sikap dan kebijakan AS terhadap dunia Arab selama ini, kunjungan itu sia-saia saja." ujar Habib. "AS berusaha merekrut semua negara Arab untuk menguatkan agenda mereka membantu entitas Zionis-Israel." Ini artinya Obama ingin menancapkan yang lebih kokoh ‘cancer’ di jantung dunia Arab, Mesir.
Dalam beberapa tahun belakangan ini, Mesir telah menangkap anggota dan tokoh Ikhwan, memenjarakannya dan melarang Ikhwan dalam aktivitas politik. Walaupun Ikhwan dilarang di Mesir, kader Ikhwan tetap bergerak di rumah sakit, sekolah dan kampus, dan kegiatan sosial lainya dan telah begitu menyatu dengan 76 juta jiwa rakyat Mesir. Ikhwan juga punya ikatan yang erat dengan Hamas.
Salah satu yang menjadi alasan Ikhwan menolak Obama adalah karena AS tidak mau mengakui Hamas. Obama sendiri memilih Mesir sebagai negara Arab pertama dalam kunjungannya, karena Mesir dianggap menjadi jantung dunia Arab.
Kebalikan dengan penolakan Ikhwan, pemerintah dan media Mesir menyambut heboh keputusan dan kunjungan Obama ini. Gambar Obama dan Hosni Mubarak, presiden Mesir, dipampang di harian Al-Jumhuria. Editorial harian ini mengatakan bahwa pilihan Obama memilih Mesir sebagai langkah baru dalam membina hubungan antara AS dan bangsa Muslim-Arab. (sa/jp)