Muslim Ethiopia menggunakan shalat Idul Fitri, yang merupakan puncak akhir bulan puasa Ramadan, untuk mengekspresikan kemarahan mereka atas campur tangan pemerintah dalam urusan agama mereka.
“Orang-orang ingin Majlis mundur,” teriak ribuan jamaah Muslim, mengacu pada lembaga payung Dewan Tertinggi Urusan Islam.
Hampir satu juta umat Islam berkumpul di stadion Addis Ababa untuk melakukan shalat Idul Fitri pada hari Minggu lalu, tanggal 19 Agustus.
Para jamaah menggunakan shalat Ied untuk meningkatkan aksi protes terhadap upaya pemerintah yangk mencampuri urusan agama mereka.
“Biarkan suara kami didengar”, teriak para jamaah dan “Mari kita mengadakan pemilihan Majlis di masjid-masjid,” di antara slogan-slogan yang diucapkan oleh para jamaah.
Demonstrasi serupa juga terjadi di Jimma dan Adama di Oromia, dan Dessie di Amhara.
Muslim Ethipoia menuduh pemerintah mempelopori kampanye yang bekerjasama dengan Majlis untuk mengindoktrinasi komunitas mereka dengan ideologi sebuah sekte sesat yang disebut “Ahbash”.
Pemerintah perdana menteri Ethiopia Meles Zenawi telah menempatkan Ahbash yang bertanggung jawab atas urusan agama Muslim Ethiopia.
Muslim mengatakan langkah pemerintah tersebut melanggar konstitusi, yang mencegah campur tangan pemerintah dalam urusan agama.
Muslim juga menuduh Ahbash meluncurkan sebuah “program indoktrinasi” di daerah mayoritas Muslim, memaksa orang untuk menghadiri “pelatihan agama” atau kamp-kamp pelatihan, jika tidaka akan diinterogasi polisi serta berrisiko kemungkinan ditangkap.
Muslim Ethiopia juga mengeluhkan adanya tindakan keamanan yang ketat selama shalat Idul Fitri.
Hampir setiap jamaah digeledah oleh pasukan polisi federal, yang membuat sebuah pos pemeriksaan di jalan menuju stadion serta di gerbang stadion.
Sebelum shalat, jamaah berhasil mencegah pejabat dewan urusan Islam Addis Ababa dari berpidato memberikan sambutan, dengan berteriak lantang Takbir yang sepenuhnya mengganggu pidato.(fq/oi)