Ibu-Ibu Muslim Turun ke Jalan, Protes Menteri Pendidikan Prancis

Prancis makin membatasi hak-hak religius kaum Muslimin di negeri itu. Setelah memberlakukan larangan berjilbab di sekolah dan lokasi publik lainnya pada tahun 2004, kali ini Menteri Pendidikan Luc Chatel melontarkan ingin melarang para ibu muslimah mengenakan jilbab saat menemani anaknya yang sedang mengikuti kegiatan ekstrakurikuler sekolah.

Permintaan Chatel agar para ibu muslimah yang menemani anaknya dalam kegiatan sekolah, tidak mengenakan jilbab, baik jilbab biasa maupun yang dilengkapi cadar, menuai aksi protes dari kaum ibu muslim dan aktivis hak asasi manusia di Prancis. Mereka menggelar aksi protes terhadap Chatel yang dianggap telah membatasi kehidupan komunitas Muslim dan pendidikan anak-anak mereka.

Para ibu melakukan aksi protes dengan melakukan jalan kaki sambil meneriakkan slogan protes "Ibu-ibu dipinggirkan, anak-anak dihinakan"

Para pengunjuk rasa menilai ide Chatel akan memicu makin meningkatnya sikap Islamofobia di kalangan masyarakat Prancis, dan merupakan pelanggaran terhadap hak-hak perempuan. "Selalu perempuan yang jadi target mereka. Tahun 2004, seorang remaja muslimah dikeluarkan dari sekolah, dan sekarang para ibu mereka," kata seorang aktivis perempuan.

Para analis mengatakan, ide-ide semacam ini merupakan upaya dari pemerintahan Presiden Nicholas Sarkozy untuk menggolkan undang-undang yang membatasi hak-hak kaum Muslimin, demi mencari dukungan agar terpilih kembali dalam pemilu yang akan datang. (ln/prtv)