Ibadah Sholat dan Puasa adalah Kejahatan di Mata Rezim Komunis RRC

Eramuslim.com – Banyak Muslim Uighur yang dipenjara di kamp penahanan Tiongkok, setelah sebelumnya diadili dalam sebuah pengadilan rekayasa. Kebanyakan dari mereka ditangkap hanya  melaksanakan shalat, atau bepergian ke luar negeri. Ibadah shalat dan puasa dianggap kejahatan rezim Cina.

Empat mantan tahanan Uighur mengatakan kepada  Deutsche Welle (DW), mereka dipaksa untuk memilih dari daftar kejahatan, seperti pelanggaran memiliki paspor, mengenakan jilbab, atau melaksanakan shalat. Setelah itu menjalani persidangan tanpa perwakilan hukum atau bukti persidangan, menurut.

“Mereka mengancam kami. Jika Anda tidak mengambil apa-apa, itu berarti Anda tidak mengakui kejahatan Anda. Jika Anda tidak mengaku, Anda akan tinggal di sini selamanya. Itulah mengapa kami memilih salah satu kejahatan,” kata seorang wanita yang ditahan pada Maret 2018 kepada DW.

Salah satu mantan tahanan mengatakan daftar itu datang dengan harapan mereka bisa meninggalkan kamp pada akhirnya.

“Sejujurnya kami senang, setidaknya kami sekarang tahu periode waktu yang akan kami habiskan di kamp. Sebelumnya, tidak ada yang memberi tahu kami berapa lama kami harus tinggal,” katanya.

Sementara mantan tahanan lainnya, menggambarkan bagaimana, beberapa hari setelah ia dipaksa untuk memilih pelanggaran dari daftar, dia dihukum tanpa pengadilan.