Human Rigths Watch pada hari Jum’at menekankan bahwa pasukan Afrika dan Prancis di Afrika Tengah tidak cukup untuk melindungi umat Islam dari kekerasan yang dilakukan oleh milisi Kristen terhadap mereka.
Organisasi hak asasi Manusia dalam sebuah laporan yang diterbitkan pada hari setelah kunjungannya ke kota-kota dan desa-desa di bagian Utara Afrika Tengah, menyatakan, bahwa kaum Musliim melarikan diri dari tempatnya sebagai akibat serangan-serangan terus-menerus yang dilancarkan oleh milisi “ante-Balaka,”.
Human Rights Watch mengatakan ,”Uni Eropa dan negara-negara terkait harus sesegera mungkin membantu pasukan prancis dan pasukan Uni Afrika dalam upaya untuk menciptakan stabilitas di dalam negero dan menghentikan kekerasan terhadap Muslim disana.”
Ia menambahkan ,”Dewan Keamanan PBB untuk segera mengirim pasukan penjaga perdamaian PBB, dalam rangka melindungi warga sipil dan memberikan keamanan untuk membangun kembali negara yang selama ini dihancurkan dengan pelanggaran hak asasi Manusia dalam skala besar yang menimbulkan bencana kemanusiaan.”
Menurut data Amnesty International, bentrokan yang terjadi di Afrika Tengah bulan lalu telah merenggut nyawa ribuan orang, Perancis telah mengirim 1.600 tentara ke Afrika Tengah yang ditugaskan PBB hingga hal itu menjadi intervensi kedua di benua Afrika tahun ini, namun Musliam Bangui menuduh bahwa Tentara Perancis disana membedakan perlakuan antara milisi Kristen dan Muslim. (hr/im)