Hujan Penghargaan untuk Sang Pahlawan Muslim

Masih ingat dengan Hasan Askari, warga Muslim AS asal Bangladesh yang menolong sejumlah pemuda Yahudi saat dikeroyok di kereta bawah tanah di New York? Karena jasanya itu, Askari diundang untuk menghadiri pidato kenegaraan Presiden Bush di Capitol Hill.

Anggota Kongres dari New York, Joseph Crowley pada New York Post mengatakan, Askari sangat gembira menerima undangan itu. "Dia langsung bilang, ‘Ya, saya akan ke sana’, " kata Crowley menirukan perkataan Askari.

Menurut Crowley, Askari akan diajak berkeliling Capitol Hill di Washington dan makan siang bersama di ruang makan anggota Kongres.

Askari, 20, mahasiswa jurusan akutansi yang sedang studi di AS itu, meski tubuhnya relatif kecil, berani melawan sekelompok anak muda yang berjumlah 10 orang-8 laki-laki dan 2 perempuan-yang mengeroyok empat orang pemuda Yahudi di atas kereta Q jurusan Manhattan-Brooklyn.

Insiden yang terjadi sebulan lalu ini, menjadi buah bibir masyarakat New York dan membuat Askari menjadi perhatian publik. Apa yang dilakukan Askari, menjadi contoh hubungan yang harmonis antara Muslim dan Yahudi di AS. Media massa AS menyebut Askari "Pahlawan Kota" New York.

"Saya merasa sesuatu yang kuat atas apa yang telah dilakukan Askari. Orang cenderung tak peduli ketika melihat ada persoalan di depan matanya. Tapi dia (Askari) tidak, dan ia seorang Muslim, " puji Crowley, yang sebelumnya telah mengundang Askari makan pagi bersama dan memberikan pidato khusus tentang keberanian Askari.

Selain Crowley, Walikota New York, Michael Bloomber juga memberikan penghargaan atas nama kota New York pada Askary. Begitu juga dengan sejumlah organisasi Muslim, termasuk Council on American Islamic Relations (CAIR) menganugerahkan penghargaan Samaritan Award atas keberanian Askari. (ln/iol)