Sumber di kantor Netanyahu mengatakan, Mubarak menyampaikan undangannya pada Netanyahu lewat telepon tadi malam, untuk bertemu di Sharm El-Sheik, sebuah kawasan wisata resort di pinggiran Laut Merah, Mesir.
"Perdana Menteri (Netanyahu) menyambut baik undangan itu dan pertemuan akan dilakukan sesegera mungkin," kata sumber tadi.
Masih menurut sumber tersebut, Netanyahu menegaskan pada Mubarak bahwa perdamaian antara kedua negara (Israel-Mesir) sangat penting dan Israel serta Mesir memiliki kepentingan yang sama untuk memperkuat perdamain itu dan menolak segala bentuk ancaman terhadap kedua negara.
Mesir adalah salah satu negara Muslim yang membuka hubungan diplomatik dengan Israel lewat perjanjian Camp David tahun 1979. Hubungan Mesir-Israel sempat tegang ketika Menlu Israel yang baru Avigdor Lieberman melontarkan pernyataan yang menyinggung Mesir.
Lieberman mengatakan "Mubarak could go to hell" jika pemimpin Mesir itu tidak mau berkunjung ke Israel. Lieberman juga menyatakan bahwa bendungan Aswan di Mesir seharusnya dibom.
Mesir tak mau kalah. Menlu Mesir Ahmed Abul Gheit membalas pernyataan Lieberman. Kantor berita Mesir, MENA mengutip pernyataan Abul Gheit yang mengatakan bahwa ia tidak akan mau bersalaman jika bertemu dengan Lieberman. (ln/aby)