Hubungan Iran-Irak Bersemi Kembali, Ahmadinejad Sebut AS Pembawa Teroris

Presiden Iran Mahmud Ahmadinejad kembali melontarkan kecaman pedas terhadap AS dan presidennya George W. Bush dalam kunjungan dua harinya di Irak, Minggu (2/3). Kunjungan Ahmadinejad ke Irak merupakan kunjungan yang bersejarah, karena inilah kunjungan pertama presiden Iran ke Irak, sejak pecah perang Iran-Irak tahun 1980 yang sempat mengganggu hubungan kedua negara.

Kunjungan Ahmadinejad ke Irak, juga merupakan tamparan keras ke muka Presiden AS George W. Bush yang menempatkan 158.000 ribu pasukan di Irak dan selama ini menjadi musuh bebuyutan Ahmadinejad.

"Kami katakan pada Bush, bahwa menuduh pihak lain hanya akan menambah persoalan AS di wilayah ini dan tidak akan memecahkan persoalan. Amerika harus memahami fakta yang terlihat di sini. Rakyat AS tidak suka dengan Amerika, " tukas Ahmadinejad dalam konferensi bersama dengan Perdan Menteri Irak Nouri al-Maliki.

Pemimpin Iran itu juga menuding AS telah membawa terorisme ke wilayah Timur Tengah. "Enam tahun yang lalu, tidak ada terorisme di wilayah kami. Tapi, begitu orang-orang asing datang, para teroris ikut datang ke sini, " kata Ahmadinejad.

Seperti diketahui, setelah mengetahui bahwa pasukan militernya babak belur di Irak, para pejabat AS menjadikan Iran sebagai kambing hitam dengan melontarkan tuduhan bahwa Iran telah memberikan bantuan berupa bahan-bahan peledak dan bantuan pelatihan bagi pasukan Syiah di Irak. Tuduhan yang jelas-jelas dibantah Iran.

Para pejabat tinggi pemerintahan Irak menyambut hangat kedatangan Ahmadinejad. Presiden Jalal Talabani menjabat erat tangan Presiden Iran itu, sambil berjalan di atas karpet merah sementara korp musik kemiliteran memainkan lagu kebangsaan kedua negara.

Kedatangan Ahmadinejad ke Irak, tanpa pengawalan yang berlebihan dan jauh berbeda dengan ketika kunjungan Bush ke Irak yang dilakukan terburu-buru dan sangat dirahasikan. Bush langsung meninggalkan Irak dalam kunjungan terakhirnya ke basis militer AS di provinsi Anbar, ketika mendengar adanya ancaman serangan terhadap dirinya.

Dalam kunjungan ke Irak, Mahmud Ahmadinejad juga mengatakan bahwa negara-negara dengan kekuatan besar sudah mulai mengalami kemunduran dan konspirasi-konspirasi mereka untuk mengacaukan negara-negara lain juga "tidak membawa keuntungan" buat kekuatan-kekuatan besar itu. (ln/presstv/iol)