Organisasi pemantau hak asasi manusia Human Rights Watch (HRW) menyatakan bahwa Israel melakukan serangan-serangan udara membabi buta tanpa mempedulikan warga sipil dalam perang melawan Hizbullah di Libanon tahun 2006 lalu.
Akibat serangan tanpa target yang jelas, rejim Zionis menyebabkan sekitar 900 warga sipil Libanon tewas. Dan dari hasil investigasi HRW terhadap 500 kasus korban tewas, tidak ditemukan bukti bahwa Hizbullah memanfaatkan warga sipil Libanon sebagai tameng hidup dalam perang yang berlangsung selama 34 hari tersebut.
"Israel jelas-jelas sudah berbuat salah, menganggap semua warga sipil sudah mengetahui peringatan untuk segera mengevakuasi diri, padahal Israel tahu warga sipil tidak tahu menahu akan adanya serangan. Israel sudah mengabaikan kewajibannya untuk membedakan mana target militer dan mana warga sipil, " papar Direktur Eksekutif HRW Kenneth Roth dalam pernyataannya, Kamis (6/9).
"Adanya peringatan dini tidak membuat serangan-serangan yang tidak memperhatikan target, menjadi dibenarkan, " tambah Roth.
HRW juga menyatakan, Israel terlalu paranoid karena gerakan-gerakan seperti orang-orang yang akan membeli makanan atau akan pulang ke rumahnya, dicurigai dan dijadikan alasan untuk melakukan serangan udara.
Rejim Zionis, menurut HRW, juga menjadikan kendaraan-kendaraan yang mengangkut para pengungsi Libanon, menjadi target serangan mereka. (ln/presstv)