Sebuah hotel mewah di Abu Dhabi yang membanggakan diri dengan menghadirkan sebuah pohon natal yang berhias emas dan permata senilai 11 juta dolar, hari Ahad kemarin (19/12) mengakui mereka mungkin telah mengambil semangat liburan agak terlalu jauh.
Sebuah pernyataan dari hotel Emirates Palace mengatakan menyesal "mencoba untuk membebani diri" dengan pohon Natal yang berhias termasuk emas, rubi, berlian dan batu berharga lainnya dari perhiasan hotel.
Pernyataan itu sedikit langka atas refleksi etos wilayah Teluk yang biasanya tidak masalah dengan yang namanya ‘berlebihan’. Pohon ini diresmikan minggu lalu dengan penuh kemeriahan di sebuah hotel yang memiliki mesin ATM penjual emas dan memiliki paket tamasya dengan jet pribadi ke seluruh wilayah Timur Tengah.
Namun manajemen hotel tampaknya berubah pikiran setelah muncul pertanyaan tentang apakah pohon mewah itu menghibur secara baik atau malah menimbulkan perasaan yang tidak enak dan bersalah.
Hotel ini menyesal karena telah mencoba untuk membebani tradisi dengan mengikuti sebagian besar hotel di negara itu dengan makna dan konotasi yang tidak sejalan dengan standar profesional hotel," kata pernyataan yang dilaporkan oleh kantor berita WAM.
"Hotel ini hanya tempat untuk memamerkan pohon," kata pernyataan itu.
Pihak hotel ini juga menegaskan bahwa pohon natal mewah itu bukan ‘pertunjukkan’, melainkan upaya untuk meningkatkan suasana liburan untuk para tamu berdasarkan nilai-nilai keterbukaan dan toleransi dari Uni Emirat Arab.
Walaupun secara resmi mayoritas berpenduduk muslim, UEA banyak menampilkan simbol-simbol Natal untuk warga asing dan tamu asing mereka. Lampu, pohon natal dan Santa Claus adalah perlengkapan umum yang ada di hampir setiap mal di UEA. (fq/aby)