Dr Imran Waheed salah seorang tokoh Hizbut Tahrir Inggris dalam satu aksi di kota London baru-baru ini mengatakan kepada syabab HT bahwa "Tidak Ada Perdamaian" dengan zionis Israel dan mendesak supaya melanjutkan perjuangan di jalan Allah.
Selebaran yang dibagikan oleh sayap internasional gerakan ini menyerukan kepada seluruh kaum Muslimin di dunia untuk "menghapuskan negara zionis Israel dari peta dunia".
Patrick Mercer ketua dari sub komite lembaga anti teror Inggris mengatakan bahwa pernyataan dari Dr Waheed tersebut merupakan suatu hasutan untuk melakukan suatu tindakan kekerasan.
Berbicara di Downing street Inggris pada bulan agustus 2005 yang lalu, hanya sebulan setelah terjadi nya bom di kota London, PM Inggris waktu itu – Tony Blair – mengumumkan bahwa dia akan melakukan tindakan yang keras secara meluas terhadap tindakan-tindakaan ekstrimis dan dia menambahkan : "kami akan melarang Hizbut Tahrir dan penerus dari organisasi Al-Muhajirun pimpinan Syaikh Umar Bakri.
Kelompok ini menyerukan untuk tegakknya Khilafah Islamiyah dan tanpa rasa sungkan mengatakan anti terhadap negara Zionis Israel.
Tapi mereka menyatakan bahwa HT anti terhadap tindakan kekerasan dan menolak atas tuduhan sebagai anti semit.
Kelompok ini berkembang pesat di kampus-kampus yang dianggap sebagai pintu gerbang menuju kelompok ekstrim, kata para kritikus yang anti terhadap gerakan ini.
Dalam sebuah demonstrasi menentang agresi militer Israel di gaza pada bulan januari lalu, Dr Waheed yang sempat dilarang masuk ke Indonesia untuk mengikuti konferensi Internasional Khilafah mengatakan "Tidak perlu ada konferensi, tidak perlu ada perjanjian, dan tidak perlu ada negoisasi dengan Israel.
Dan dia menambahkan;"Hanya ada satu solusi untuk melepaskan diri dari penjajah yang menjajah negeri Islam, satu solusi untuk menghapus tangisan para janda dan jeritan anak-anak yatim, satu solusi untuk membalas kematian para orang tua dan anak-anak..yaitu berjuang di jalan Allah dengan Jihad Fi Sabilillah."
Selebaran yang ada di situs internasional HT yang bertanggal 19 januari 2009, mengkritik pemerintah negara-negara Islam yang melakukan tindakan ‘memalukan’ untuk mau berdamai dengan Zionis Israel.
"Seharusnya tugas negara-negara Islam tersebut menghapuskan negara Israel dari peta dunia," tambah dia.
Pihak pemerintah Inggris mengatakan bahwa "tidak ada keraguan bahwa Hizbut Tahrir adalah organisasi yang cerdas, tetapi Hizbut Tahrir dan organisasi Islam lainnya tetap menjadi keprihatinan bagi kami."
Alexander Meleagrou-Hitchens, dari csc, mengatakan :"Walaupun kita harus mengakui banyak perbedaan antara HT dengan Al-Qaidah, tapi kita tetap harus berhati-hati terhadap kelompok ini, terutama sebagai pintu gerbang menuju organisasi yang lebih ‘keras’ yang menyerukan gerakan Jihad."(fq/telegraph)