Hizbullah Tuding Pasukan Asing Sudah Dikerahkan ke Libanon

Husein al-Khalil, penasehat politik pimpinan Hizbullah Syed Hassan Nasrallah mengungkapkan keterlibatan pasukan asing dalam pertikaian bersenjata di Libanon.

Dalam keterangan persnya di Beirut, Senin (12/5), al-Khalil mengatakan bahwa partai-partai yang berkuasa di pemerintahan Libanon telah mengerahkan para "milisi" nya dan "pasukan asing" ke Beirut dan daerah-daerah pinggiran untuk menyerang warga Beirut.

Al-Khalil menyalahkan pemerintah Libanon yang tidak mau mendengarkan aspirasi kelompok-kelompok oposisi yang memprotes keputusan pemerintah, sehingga gerakan yang awalnya dilakukan secara damai harus berubah menjadi konflik bersenjata.

"Adalah hak rakyat Libanon untuk memilih alternatif, guna melawan kelompok berkuasa yang mendapatkan bantuan dari luar. Mereka pikir, mereka bisa menghentikan semua ini. Mereka pikir, AS dan Israel akan membantu, " kata al-Khalil.

"Sekali lagi, mereka salah perhitungan ketika berpikir, jika mereka melepaskan tembakan ke arah para pengunjuk rasa maka kelompok oposisi akan meninggalkan jalanan, " sambung al-Khalil.

Dalam keterangan persnya, al-Khalil menegaskan bahwa Hizbullah akan mempertahankan diri dan melawan siapapun yang akan menyerang mereka.

Sementara itu, militer Libanon mengumumkan larangan membawa senjata di jalan-jalan dan akan melakukan tindakan tegas bagi siapa pun yang melanggar larangan itu. Kebijakan itu dimulai sejak pukul 06.00 pagi hari ini, Selasa (13/5).

Di tempat berbeda, AS yang selama ini mendukung pemerintahan Fuad Siniora di Libanon menawarkan bantuan untuk memperkuat pasukan militer Libanon dalam menghadapi kekuatan Hizbullah. Tawaran itu disampaikan Presiden George W. Bush dalam wawancara dengan BBC.

Bush menuding Hizbullah telah menimbulkan ketidakstabilan keamanan di Libanon dan telah melawan rakyat Libanon. Dan bantuan AS pada militer Libanon cukup efektif untuk melawan kekuatan pasukan Hizbullah.

"Apa yang dilakukan Hizbullah bukan untuk melawan negara lain, tapi melawan rakyat Libanon. Ini menjadi sinyal buat siapa pun bahwa Hizbullah merupakan kekuatan yang mengganggu stabilitas, " kata Bush dalam wawancara tersebut.

"Langkah pertama, tentu saja, memastikan bahwa pemerintahan Siniora punya kapasitas untuk menghadapi mereka dengan kekuatan militer yang efektif, " tambah Bush. (ln/presstv/BBC)