Hizbullah Nyatakan Tak Berambisi Menuai Kemenangan Politik Jangka Pendek

Dr. Husein Rehal, Ketua Humas Pusat Hizbullah menegaskan bahwa saat ini pihaknya tengah merumuskan sejumlah pernyataan politik untuk dipublikasikan, dengan fokus mencari titik kesamaan dan menjauhi benturan politik, serta memelihara persatuan Islam dalam negeri terutama antara kelompok Sunni dan Syiah. Hal ini menjadi penting dirumuskan mengingat di Libanon memang ada kelompok Sunni dan Syiah.

Rehal menambahkan, pada waktu ini, Hizbullah benar-benar tidak akan merubah orientasi mereka yang tetap tidak memunculkan pernyataan apapun yang bisa menyinggung kelompok atau mazhab lain. Serta tidak masuk ke dalam konflik politik atau terlibat dalam pandangan yang tidak logis.

Dalam dialog yang dilakukan Islamonline dengan Rehal (25/8), ia menegaskan pandangannya bahwa saat ini Hizbullah sedang berupaya mencapai kesepakatan nasional, dan benar-benar mempertimbangkan berbagai pernyataan politik yang dikeluarkan. Termasuk dalam hal ini adalah memelihara sikap politik Hizbullah di pentas politik Libanon yang memiliki beragam aliran, kaum sekuler, kaum kiri dan kaum Kristiani. Menurut Rehal, apa yang dilakukan Hizbullah saat ini adalah untuk mengkaji titik persamaan untuk menghindari bentrokan dengan seluruh kekuatan internal di Libanon. “Kami selalu berusaha agar barisan kaum Muslimin berpadu. Tidak ada kesenjangan antara Sunni dengan Syiah. Dan berusaha untuk memelihara kesatuan Islam di Libanon,” ujarnya.

Ia menyinggung juga perkataan Sekjen Hizbullah Hasan Nashrullah, dalam peperangan terakhir yang menyerukan persatuan barisan di Libanon dan meninggalkan pembicaraan tentang perbedaan pandangan. Apa yang disampaikan Nashrullah itu, kata Rehal, telah dilakukan secara aplikatif oleh Hizbullah antara lain dengan ditariknya wakil-wakil Hizbullah dari parlemen dan Hizbullah juga meninggalkan sejumlah jabatan publik di beberapa tempat pascapemilu terakhir serta membiarkannya diisi oleh kalangan Sunni dan beberapa anasir kekuatan Libanon lainnya. Hal itu, menurut Rehal, dilakukan untuk menjaga kesatuan dan keterpaduan nasional Libanon. “Dalam pandangan kami, tidak ada pertambahan kursi atau pengurangan kursi,” ujar Rehal. Ia menambahkan, “Komitmen kami menyerukan persatuan di atas perbedaan, dan mementingkan solidaritas di atas perpecahan. Kami tidak akan mengkaji soal keuntungan jangka pendek di lapangan politik.” (na-str/iol)