Israel membombardir 40 titik di Libanon dalam beberapa jam pagi hari ini. Namun Sekjen Hizbullah, Hasan Nashrullah mengatakan fondasi militer Hizbullah tak mengalami apapun akibat serangan gencar Israel di Selatan Libanon.
Ia juga menafikan apa yang dikatakan petinggi Israel bahwa militer Israel telah berhasil menghancurkan 50% kekuatan pasukan Hizbullah. Dalam wawancaranya yang disiarkan oleh stasiun satelit Aljazeera, Nashrullah bahkan berjanji akan kembali memunculkan serangan mengejutkan dalam waktu dekat ini.
Ia menjelaskan sejauh ini pasukannya tetap eksis bertahan dan menguasai perang. Dan karenanya, ia yakin dalam waktu dekat akan ada korban besar jatuh di pihak Israel akibat serangan-serangan pasukannya.
“Selama 9 hari serangan Israel atas Libanon, pasukan Israel telah menderita kerugian cukup besar selama mereka melakukan serangan darat. Dua hari peperangan artileri Israel di selatan Libanon, adalah awal pertempuran. Israel pasti akan mendapat kerugian lebih besar jika mereka akan menyerang kami baik dari darat maupun udara,” ujarnya. “Hizbullah menguasai peperangan dengan tenang dan cermat, tanpa kecerobohan dan tertekan oleh ancaman apapun,” tambahnya.
Ia juga mengatakan, “Saya tak melebihkan bahwa fondasi kepemimpinan Hizbullah hingga kini tak terkena pengaruh apapun dari serangan militer Israel, meski disebutkan bahwa Israel telah memuntahkan 23 ton bahan peledak untuk menghancurkan infrastruktur Hizbullah.” Baginya, kekalahan Hizbullah atas Israel adalah kekalahan umat Islam dan kemenangannya adalah kemenangan umat Islam. Menurut Nashrullah, pihaknya juga telah menangkap sejumlah mata-mata yang bekerja untuk Israel di Beirut.
Saat ini, menurutnya, Israel banyak menyembunyikan fakta lapangan hasil peperangan karena khawatir kemarahan publik Israel sendiri. Di samping itu ia mengancam akan menyerang kota Tel Aviv, yang menjadi jantung Israel sebagai target serangan berikutnya.
Nashrullah kembali menegaskan pihaknya takkan menyerahkan dua serdadu Israel yang ditawannya, kecuali dengan pertukaran tawanan. Utusan PBB yang mencoba datang ke Beirut untuk menekan pemerintah Libanon agar mengambil dua serdadu Israel dari Hizbullah gagal. Pemerintah Libanon memang tidak mempunyai kekuatan apapun untuk bertindak mengingat Israel telah menghancurkan infrasturktur sejumlah kota di pemerintahnya. (na-str/bbc/aljzr)