Hizbullah: Kami Menahan Diri untuk Tidak Bombardir Pabrik Kimia di Haifa

Sekjen Hizbullah Hasan Nashrullah mengatakan pasukannya berada dalam ‘alfu khair’ (sangat baik) dan rudal-rudal miliknya tetap terpelihara dari serangan Israel. Nashrullah yakin bahwa Israel tidak mengetahui kemampuan pasukannya.

Dalam rekaman video yang disiarkan oleh tv Al-Manaar, Nashrullah menegskan bahwa pasukannya akan tetap fokus pada target militer dan tentara Israel dan menghindari warga sipil. Ia juga mengatakan bahwa pasukannya memerlukan ‘kesabaran’ yang panjang, dan tidak akan melontarkan rudal ke kota-kota Israel kecuali setelah penuh pertimbangan dan ketelitian.

Nashrullah kembali menegaskan bahwa Hizbullah ‘mampu’ memberi kekalahan pada Israel. “Kami berupaya melakukan serangan dengan tenang dan teliti. Kami melontarkan rudal dengan target sasaran yang jelas. Kami menyerang lokasi-lokasi militer saja di hari pertama, dan tidak mengarahkan senjata ke arah sipil. Tentara Israel yang tidak mampu melakukan perlawanan dengan para mujahidin, sejak hari pertama telah melontarkan rudal dan serangannya ke sejumlah kota, desa dan lokasi-lokasi sipil. Kami tetap bersabar dan menyempurnakan peperangan ini dengan target militer dan pos-pos tentara, bukan sipil,” ujar Nashrullah.

Ia melanjutkan, “Israel berusaha menyerang dan ternyata pasukan Hizbullah berhasil menghancurkan tank Israel yang paling penting. Israel kemudian mengirimkan tank kembali dan pejuang Hizbullah berhasil meledakkannya, hingga berjumlah 3 tank. Israel justeru menyerang kota penting Libanon dan membunuh banyak warga sipil. Musuh Zionis seperti mengerti kesabaran kita di waktu awal, dengan pengertian yang keliru. Kami menunggu dan kami akan melakukan serangan penting lain ketika kami menghancurkan kapal laut Israel, guna menjelaskan bahwa kami mampu membalas lawan Zionis yang menghancurkan infrastruktur kami.”

“Sendainya kami sejak awal mengarahkan serangan ke pabrik kimia, niscaya terjadi bencana kemanusiaan besar di Haifa. Namun kami tetap memberi batasan dan menahan diri agar senjata kami tidak menjadi senjata balas dendam akan tetapi senjata yang mempertahankan dan menyadarkan ‘orang-orang gila’ dalam pemerintahan Olmert, agar mereka terhindar dari kebodohan dalam bertindak.”

Nashrullah juga menegaskan bahwa hingga kini ia bersama pasukannya berada dalam kondisi baik. “Kekuatan penting kami adalah, musuh Zionis tidak mengerti kekuatan kami, sehingga mereka bersandar pada informasi yang keliru dalam agresi militernya…” ujar Nashrullah.