Ketegangan masih meliputi kota Beirut, seiring dengan makin meluasnya pertempuran antara kelompok pendukung pemerintah Libanon dengan kelompok oposisi Syiah Hizbullah dan Gerakan Amal. Para pendukung Hizbullah, berhasil menguasai sebagian besar kota Beirut dan menguasai kantor-kantor media milik pemerintah.
Kontak senjata antara kedua kelompok yang bertikai itu dimulai pada Jumat (9/5) pagi. Bunyi tembakan dan granat terdengar dari tengah kota dan wilayah selatan Beirut. Sampai hari ketiga, sejak kontak senjata terjadi, tercatat 10 orang korban tewas dan belasan orang luka-luka.
Hari ini, kelompok Hizbullah berhasil memaksa stasiun televisi pro-pemerintah Future News milik Saad Hariri, menghentikan siarannya. Mereka juga mengambil alih kantor-kantor surat kabar Al-Mustaqbal dan stasiun televisi Al-Mustaqbal yang juga milik Hariri. Saksi mata mengatakan melihat asap hitam mengepul dari jendela kantor surat kabar tersebut. Menurut sumber dari aparat keamanan Libanon, kelompok Hizbullah sedikitnya berhasil menguasai lima kantor group media milik Hariri.
Pembakaran kendaraan dan toko-toko membuat warga sipil ketakutan dan banyak di antara mereka yang mengungsi. Aparat keamanan Libanon juga menjaga ketat rumah-rumah pejabat yang pro pada pemerintah Libanon.
Sementara itu, Dewan Keamanan PBB menyerukan semua pihak di Libanon menahan diri dan kembali ke meja perundingan. Pemerintah AS mendesak Hizbullah untuk menghentikan tindakan-tindakan yang menimbulkan kekacauan. (ln/al-araby/bbc)