Kelompok pejuang Afghanistan Hizbul Islami mengaku bertanggung jawab atas serangan bunuh diri terhadap sebuah minibus yang menewaskan 12 orang, termasuk 7 orang asing, dekat bandara Kabul pada hari Selasa ini (18/9) dan mengatakan serangan itu diluncurkan sebagai pembalasan atas film yang menghina Nabi Muhammad.
“Seorang wanita yang mengenakan rompi bunuh diri meledakkan dirinya dalam menanggapi video anti-Islam tersebut,” kata Zubair Sediqqi, juru bicara Hizbul Islami, yang bisa dikatakan tidak pernah melakukan serangan seperti itu, menurut laporan Reuters.
Sumber polisi mengatakan tujuh dari mereka yang tewas adalah orang asing yang bekerja untuk sebuah perusahaan kurir internasional.
Seorang pejabat Afghanistan memastikan korban tewas dan mengatakan bahwa dua polisi Afghanistan terluka. “Orang-orang asing itu dari sebuah perusahaan swasta yang bekerja di bandara,” kata pejabat itu kepada AFP, yang berbicara dengan syarat anonim karena ia tidak berwenang untuk berbicara kepada media.
Serangan terjadi di jalan raya delapan jalur di depan sebuah aula pernikahan, sekitar pukul 6:30 pagi waktu setempat.
Serangan itu menggarisbawahi kemarahan yang tumbuh di Afghanistan terkait film Innocence of Muslims, yang telah menuai kemarahan di dunia islam dan menyebabkan tewasnya duta besar AS untuk Libya dan tiga orang warga Amerika lainnya.
Ribuan pengunjuk rasa bentrok dengan polisi di ibukota Afghanistan pada hari Senin sebelumnya, membakar mobil dan melemparkan batu ke pasukan keamanan dalam kekerasan terburuk sejak kerusuhan Februari lalu.
Serangan Selasa hari ini terjadi setelah beberapa hari enam tentara NATO tewas ditembak oleh polisi Afghanistan dan Taliban menghancurkan enam jet tempur AS dalam serangan yang belum pernah terjadi sebelumnya terhadap pangkalan utama NATO di selatan di negara itu.(fq/aby)