Hitung Ulang Pemilu Afghan Bisa Batalkan Kemenangan Karzai


Sekitar 10 persen surat suara atau 2500 tempat pemungutan suara di Afghanistan harus dihitung kembali karena diduga adanya penipuan di bulan pemilihan presiden Agustus kemarin.

Hal ini dikemukan oleh badan resmi PBB, Selasa kemarin (15/9) yang diketuai oleh Grant Kippen, Election Complaints Commission (ECC). ECC adalah sebuah badan yang didukung PBB dan dipimpin oleh tiga komisaris internasional dan dua komisaris Afghanistan.

Hal ini kemungkinan besar akan membuat Presiden Hamid Karzai yang sudah memimpin bisa turun di bawah ambang batas 50 persen. Ini artinya memaksa negara untuk mengadakan putaran kedua antara Karzai dan penantangnya Abdullah Abdullah.

Karzai diduga melakukan kecurangan dalam pemilu ini. Isu jual beli kertas suara mencuat menjelang pemilu di Afghanistan. Kertas-kertas suara ditawarkan dengan harga ribuan dollar.

BBC dalam laporannya menyebutkan, pihaknya menugaskan seorang Afghan yang menyamar untuk menyelidiki isu jual beli kertas suara itu. Menurut BBC, orang yang ditugaskannya untuk menyelidiki isu itu, ditawari 1.000 kartu suara yang masing-masing harganya 10 dollar. (sa/gn)