Seorang pakar militer AS mengusulkan ide kepada Gedung Putih untuk mengamankan aset nuklir Pakistan. Negara di bawah pimpinan Musharraf yang kini dilanda konflik politik hebat itu, dikhawatirkan chaos dan rawan terhadap aksi penguasaan yang dilakukan kaum Islam radikal. Karenanya ia pun usul, agar aset nuklir Pakistan dipindahkan saja ke New Mexico di Amerika.
Harian The Guardian, terbitan Inggris, mengungkapkan ide yang disampaikan Frederick Kagan, seorang pakar sejarah militer AS sekaligus pakar strategi pengamanan Baghdad. Ia mengusulkan pengiriman pasukan Inggris atau AS untuk membawa misi pengamanan seluruh aset nuklir Pakistan agar tidak jatuh di tangan kelompok radikal.
Usul lainnya, ia menyarankan agar semua aset penting nuklir Pakistan dipindahkan saja ke New Mexico Amerika, seiring dengan pengiriman pasukan AS ke Pakistan untuk memerangi jaringan Al-Qaidah.
Frederick juga mengusulkan agar AS segera menduduki Islamabad dan sejumlah wilayah Punjab, Sindh, Balochistan, jika memang kondisinya mengharuskan hal itu, untuk membantu pasukan Pakistan, menopang Presiden Musharraf bila terjadi kudeta.
“Itu adalah skenario atau solusi darurat agar kita memiliki persiapan terhadap perkembangan berbahaya apapun di Pakistan. AS tidak boleh main-main dalam hal ini lalu menunggu berpindahnya seluruh aset nuklir Pakistan ke neraka…, ” ujarnya seperti dikutip The Guardian.
Kagan yang juga pakar di American Enterprise Institute mengemukakan hasil kajian strategisnya yang berisi kekhawatiran bila nuklir Pakistan jatuh ke tangan kelompok yang disebutnya Sunni radikal. Ia mengklaim kelompok itu mendapat dukungan dari jaringan Al-Qaidah yang bermarkas di Barat Laut Pakistan.
Selain itu, disampaikan juga bahwa ada indikasi anasir militer Pakistan dan intelejennya yang sudah tersusupi oleh kaum Islamis. Meskipun ia juga memandang bahwa hingga kini militer Pakistan masih belum berada di tangan kaum Islamis, “meskipun komando pasukan Pakistan dan aparat pemerintah masih bersikap moderat secara dominan, orang-orang Amerika harus tetap ingat pengalaman jatuhnya rekan mereka Shah Iran di tahun 1979, ” ujar Kagan. Ia mengingatkan, betapa jatuhnya Shah Iran adalah karena jatuhnya negara ke tangan kaum Islam radikal. (na-str/iol)