Menlu AS Hillary Clinton mendesak Presiden Suriah Bashar al-Assad pada hari Kamis kemarin (7/6) untuk menyerahkan kekuasaan dan meninggalkan negaranya, sembari mengutuk pembantaian dekat kota Hama.
Clinton mengatakan Amerika Serikat bersedia untuk bekerja dengan semua anggota Dewan Keamanan PBB, yang mencakup Rusia, dalam sebuah konferensi tentang masa depan politik Suriah selama itu dimulai dengan premis bahwa Assad akan memberi jalan bagi pemerintahan yang demokratis.
“Assad harus mentransfer kekuasaan dan meninggalkan Suriah,” kata Clinton dalam konferensi pers di Istanbul setelah pertemuan menteri luar negeri dari negara-negara Arab dan Barat untuk membahas kontraterorisme.
“Kekerasan yang disponsori rezim Suriah yang kita saksikan lagi di Hama kemarin hanyalah sedikit dari kebrutalan dan rezim Assad, negara itu tidak akan menjadi damai, stabil atau demokratis sampai Assad pergi.”
Clinton juga mendesak masyarakat internasional untuk bersatu di belakang rencana yang telah dicapai dan mengatakan Washington bersedia bekerja sama dengan negara manapun selama mereka sepakat bahwa Assad harus menyerahkan kekuasaan.
“Kami siap untuk bekerja dengan negara manapun, termasuk semua anggota Dewan Keamanan PBB dan kami akan melakukannya, asalkan setiap pertemuan tersebut dimulai dari premis dasar bahwa Assad dan rezimnya harus memberi jalan kepada pemerintahan yang baru, pemerintahan yang demokratis di Suriah.”(fq/wb)