Hikayat Nama Jalan dan Krisis di Iran

Sejak terjadi revolusi Khomeini, dan dinamakan Revolusi Islam (semoga Allah menolong Islam, sebagaimana namanya yang digunakan oleh bank, rezim yang berkuasa, partai politik, tukang cukur, dan lain-lainnya), telah terjadi semangat kebablasan untuk penamaan beberapa jalan-jalan utama di Teheran dengan nama-nama yang provokatif dan melampaui batas-batas kesopanan dan kehormatan.

Sebagai contoh ada Abu Lulu al Majusi Street, yang dinamai setelah pembunuhan Khalifah Umar Ibn al Khattab. Al Majusi adalah tokoh yang umumnya dibenci oleh seluruh dunia Arab, namun meskipun demikian jalan ini dinamai dengan namanya di Iran.

Setelah insiden ini, tingkah “aneh” rezim Iran masih berjalan. Di negeri itu, ada Khalid al Islambouli Street. Khalid al Islambuli apalagi kalau bukan si pembunuh yang secara brutal menghabisi Presiden Mesir Anwar Al Sadat, bersama dengan orang yang tidak bersalah. Rakyat Mesir murka dan jelas, itu makanya Mesir—dalam sejarahnya—tidak pernah menerima Syiah dan orang Iran.

Ada juga Hussein al Huthi Street. Di Yaman, Al Huthi bukan seorang ulama besar, juga tidak banyak yang menghormati atau kagum kepadanya selama hidupnya, ia juga tidak mencapai apa-apa untuk Yaman selain perselisihan besar, dan ini adalah sesuatu yang masih membuat rakyat Yaman kecewa sampai hari ini.

Siapapun bisa melihat jalan-jalan ini. Jalan-jalan itu telah menghasut emosi, sementara pada kenyataannya Iran telah merugikan orang Arab melalui konflik marjinal dan banyak orang telah menjadi korban.

Kini, di jalan-jalan di Teheran, walau tidak sebanyak ketika pemilu presiden kemarin, dipenuhi oleh barisan panjang orang-orang yang melakukan protes terhadap pemerintah. Mungkin tidak banyak, tapi itu ada. Dan Barat, dengan sengaja telah membubuhkan sedikit “bumbu” tambahan dalam pemberitaannya. Bagaimanapun, masih ada orang Sunni di Iran, yang sangat percaya bahwa Rasulullah itu tetap Muhammad saw, bukan Ali. Ali bin Abi Thalib—bersama tiga orang khilafah Khulafaur Rasyidin lainnya—adalah sahabat Rasul dan mereka berempat sama-sama harus dihargai dan dihormati.

Masalah-masalah penamaan jalan-jalan di Iran sangat besar. Ada perang internal yang terjadi di Iran karena alasan internal murni dan hal ini disebabkan keinginan untuk perubahan. Adapun isu provokatif penamaan jalan-jalan, hal ini sepenuhnya konsisten dengan alasan nyata untuk mengekspor revolusi … yang mungkin merupakan provokasi kecil dari pihak luar yang tak menyenangi Iran. (sa/alawsat)