Jika calon Ikhwanul Muslimin Muhammad Mursyi menjadi presiden, ibukota baru Mesir tidak lagi di Kairo, tapi ibukota baru tersebut adalah Yerusalem, seorang ulama Mesir terkemuka mengatakan dalam kampanye presiden, yang disiarkan oleh saluran TV swasta Mesir.
“Ibukota kita nanti bukan Kairo, Makkah atau Madinah, tapi Yerusalem Insya Allah. Seruan kita adalah: jutaan martir akan berbaris menuju Yerusalem, ” ujar ulama Safwat Hijazy, menurut video yang ditayangkan oleh TV Annas Mesir, Selasa lalu.
Video itu beredar setelah diposting di YouTube – disertai dengan teks bahasa Inggris oleh MEMRI TV , dengan 61.691 kali dilihat sampai Kamis malam.
“Amerika Serikat dari negara-negara Arab akan merespon Mursyi dan para pendukungnya. Ibu kota Khilafah akan menjadi Yerusalem dengan kehendak Allah,” kata Hijazy, di tengah kerumunan massa yang bersorak, melambaikan bendera Mesir bersama dengan bendera kelompok Islam Hamas, yang menguasai Jalur Gaza.
“Besok Mursyi akan membebaskan Gaza,” teriak kerumunan massa.
“Ya, kita akan shalat di Yerusalem atau kita akan menjadi martir di sana,” kata Hijazy.
Pidato Hijazy itu datang selama kampanye presiden di kota Delta Mesir, Mahalla, di mana Mursyi menghadirinya bersama dengan Mursyid Aam Ikhwanul Muslimin Muhammed Badei dan anggota sayap politik Ikhwan dari Partai Kebebasan dan Keadilan (FJP).(fq/aby)