Tak ada keraguan lagi, bahwa rejim Zionis Israel memang mengembangkan persenjataan nuklirnya, tanpa ada yang mempersoalkannya. Seorang mantan pejabat AS bahkan mengungkapkan kekhawatirannya soal kepemilikan nuklir Israel itu sejak bertahun-tahun yang lalu.
Surat kabar The New York Times terbitan Kamis (29/11) mengungkap sebuah memorandum bertanggal 19 Juli 1969, yang ditulis Henry Kissinger. "Israel besar kemungkinan, dibandingkan negara-negara lainnya, secara nyata akan menggunakan persenjataan nuklirnya, " tulis Kissinger yang pada saat itu menjadi penasehat keamanan nasional Presiden Richard Nixon.
Kissinger juga menyatakan bahwa Israel berpotensi memicu perlombaan senjata. Dan yang lebih membahayakan lagi, terbuka kemungkinan bagi Israel untuk secara sistematis mencuri material-material untuk membuat persenjataan nuklirnya, dari AS.
"Ini adalah satu program di mana Israel terus menerus menipu kita dan bahkan mungkin telah mencuri dari kita, " tulis Kissinger.
Ia mengungkap beberapa bukti bahwa sejumlah material yang tersedia di Israel untuk mengembangkan persenjataan nuklirnya, didapat secara ilegal dari AS pada tahun 1965. Saat itu, Kissinger menyarankan agar AS menahan diri untuk tidak menjual pesawat tempur jenis Phantom pada Israel, sebagai cara untuk memaksa Israel agar menjelaskan program nuklirnya. Meski langkah itu, tulis Kissinger, akan memicu munculnya tekanan terhadap pemerintahan Nixon.
"Kami akan berada dalam posisi tidak bisa bertahan, jika kami tidak bisa menjelaskan mengapa kami menahan pesawat-pesawat tempur itu. Tapi, jika kami menjelaskan posisi kami pada publik, kami akan menjadi orang-orang yang bisa membuat Israel menjelaskan kepemilikan senjata nuklirnya dengan segala konsekuensi internasional yang akan terjadi setelahya, " tukas Kissinger dalam kesimpulannya. (ln/presstv)