Pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah mengajak rakyat Libanon untuk beramai-ramai turun ke jalan pada hari Jumat (22/9) mendatang untuk merayakan ‘kemenangan’ Hizbullah melawan agresi militer Israel.
Seruan itu disampaikan Nasrallah melalui saluran televisi milik Hizbullah Al-Manar, Minggu (17/9). Ia menyatakan, aksi massa itu untuk merayakan kemenangan besar dan bersejarah dalam melawan Zionis- musuh Libanon-dan sebagai penghargaan serta ungkapan terima kasih bagi mereka yang telah memberikan dukungan pada Hizbullah selama melawan agresi Israel.
"Saya serukan anda semua untuk berpartisipasi dalam perayaan kemenangan ini," ajaknya.
Aksi turun ke jalan ini akan dilakukan di daerah-daerah pinggiran Libanon Selatan pada hari Jumat petang. Dalam seruannya Nasrallah juga mengatakan bahwa aksi tersebut sekaligus untuk menunjukkan komitmen Hizbullah mempertahankan hak-hak mereka membangun kembali tanah air mereka, komitmen Hizbullah terhadap hak-hak para tahanan dan komitmen untuk membela kehormatan, kemerdekaan, kedaulatan bangsa di hadapan para penjajah.
Nasrallah yang sejak dimulainya perang terhadap Israel tidak pernah menampakkan diri, tidak mengatakan apakah ia akan muncul dalam aksi massa hari Jumat lusa. Aksi massa itu akan menjadi aksi dengan skala besar kedua di Libanon Selatan-basis utama Hizbullah-sejak berakhirnya perang melawan Zionis Israel.
Sementara itu, walikota Baraasheet-wilayah pertahanan Hizbullah dekat perbatasan Israel-Muhammad Ismail mengeluarkan peringatan pada Perancis untuk tidak melakukan upaya perlucutan senjata terhadap kelompok Hizbullah.
Ia mengatakan, tujuan perang Israel ke Libanon adalah untuk melucuti senjata Hizbullah, tapi Israel tidak berhasil melakukannya. "Jika batalion Perancis berani melakukan itu untuk Israel, saya yakin mereka tidak akan berhasil," tegas Ismail.
"Kami akan menyebabkan kerugian bahkan yang lebih besar pada mereka (pasukan Perancis), daripada yang telah kami lakukan pada Israel," ancamnya.
Pernyataan walikota Baraasheet itu terkait dengan pernyataan Menteri Pertahan Perancis yang berkunjung ke Libanon hari Minggu kemarin.
Menteri Pertahanan Perancis, Michele Alliot-Marie, pada para wartawan mengatakan, kunjungannya ke Libanon untuk meyakinkan otoritas Libanon bahwa Perancis mendukung Libanon dan akan membantu rekonstruksi di negeri itu pascaperang.
Ia juga mengatakan, kedatanganya bertepatan dengan usaha pemerintah Libanon untuk mencari cara melucuti persenjataan Hizbullah seperti yang diserukan dalam resolusi Dewan Keamanan PBB.
Dalam wawancaranya dengan surat kabar Libanon, L’Orient Le Jour, Alliot-Marie mengatakan, Libanon Selatan harus menjadi wilayah yang secara keseluruhan di bawah kontrol militer Libanon dan pasukan UNIFIL. (ln/aljz)