Sebuah survey yang dilakukan di negara-negara yang berpenduduk mayoritas Islam, ditemukan bahwa mayoritas masyarakat muslim mendukung tujuan politik Al-Qaida tapi tidak mendukung tindakan teror mereka.
Studi yang dilakukan di delapan negara yang mayoritas berpenduduk muslim, menunjukkan bahwa terdapat jumlah yang sangat signifikan atas dukungan terhadap tujuan politik gerakan Al-Qaida yang menekan kekuatan-kekuatan militer AS untuk keluar dari timur tengah dan negara-negara muslim lainnya.
Situs worldPublicOpinion.org yang dimiliki Universitas Maryland dan konsorsium nasional untuk studi terorisme dan respon terhadap terorisme, telah melakukan survey dan menemukan bahwa walaupun mayoritas masyarakat muslim mendukung tujuan politik Al-Qaida tetapi mayoritas mereka juga sangat menentang serangan-serangan yang berupa teror kepada warga sipil. Tujuh dari sepuluh orang yang diminta pendapatnya – menolak serangan terhadap warga sipil Amerika, seperti yang di laporkan situs worldPublicOpinion.org.
Meskipun menentang serangan terhadap warga sipil, sebagian besar mendukung serangan Al-Qaida terhadap pasukan AS yang berada di timur tengah dan Afghanistan, termasuk sebanyak 83% responden di Mesir dan 72% di Yordan mendukung serangan yang di lakukan Al-Qaida – yang mana kedua negara tersebut juga merupakan sekutu dari AS.
“Amerika Serikat menghadapi teka-teki,” kata Steven Kull yang merupakan direktur dari worldPublicOpinion.org dalam sebuah pernyataan.
“AS berupaya memerangi terorisme dengan memperluas kehadiran militer mereka di negara-negara Muslim tapi dampaknya malah menimbulkan simpati masyarakat terhadap Al-Qaida, meskipun sebagian besar menolak metode teror yang dilakukan Al-Qaida.” (fq/metimes)