Sebuah studi terbaru yang dilakukan oleh Lancet Medical Journal menemukan bahwa penduduk Arab Saudi adalah penduduk yang paling malas ketiga di dunia dengan 68,3 persen warga dewasanya gagal untuk melakukan “latihan” apapun.
Hanya dua sampai tiga generasi yang lalu, penduduk asli negara-negara Teluk khususnya Saudi melakukan pekerjaan termasuk kerja yang banyak menggunakan fisik seperti memancing, menggembala kambing dan menyelam mencari mutiara.
Perkembangan kekayaan minyak negara Teluk sangat mengubah gaya hidup penduduk di kawasan itu. Ribuan orang telah tergoda untuk menempati posisi nyaman di lembaga pemerintah yang menerima dana berlimpah atau yang menawarkan tunjangan pengangguran yang cukup.
Kuwait dan UEA juga masuk dalam peringkat sepuluh besar dengan 64,5 persen dan 62,5 persen orang dewasanya tidak memenuhi tingkat yang direkomendasikan dalam melaukan aktivitas.
Hanya di Malta dan Swaziland orang dewasanya tidak lebih aktif daripada warga lain yang ada di Arab Saudi.
Menurut penelitian, seperlima dari semua kematian di Malta, di mana lebih banyak orang mati karena tidak aktif daripada di tempat lain di dunia, yang dikaitkan dengan kurangnya aktivitas fisik, faktor utama di balik penyakit jantung koroner.
Laporan, yang menggunakan data dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), menunjukkan bahwa “gaya hidup kentang dan sofa” membunuh sekitar lima juta orang di seluruh dunia per tahun, membuat gaya hidup tidak aktif ini seperti merokok dalam hal efek pada kesehatan.
Penelitian ini mendefinisikan bahwa aktivitas tidak melakukan salah satu dari tiga macam kegiatan sebagai berikut: 30 menit aktivitas moderat seperti jalan cepat paling tidak lima kali seminggu, 20 menit aktivitas yang lebih berat setidaknya tiga kali seminggu, atau kombinasi dari keduanya.
Kegiatan tidak aktif sebagian besar telah disalahkan akibat tren sosial yang salah, seperti menghabiskan lebih banyak waktu di mobil dan di depan komputer.(fq/aby)