Pelecehan terhadap umat Islam oleh media massa Barat nampaknya belum akan berhenti. Setelah harian Jyllands-Posten terbitan Denmark menyatakan permohonan maafnya karena sudah mempublikasikan kartun-kartun Nabi Muhammad SAW, di Perancis, harian France Soir malah memuat kartun-kartun serupa dengan alasan untuk ilustrasi dari polemik yang sedang berkembang sejak Jyllands-Posten mempublikasikan kartun-kartun yang mengundang kemarahan umat Islam seluruh dunia itu.
Perdana Menteri Denmark Anders Fogh Rasmussen mengingatkan bahwa kartun-kartun itu memicu gelombang kemarahan di dunia Islam. "Kami menghadapi kekuatan-kekuatan yang di luar kontrol. Kami akan mengerahkan segala upaya untuk meredakan situasi," katanya pada media massa Denmark beberapa saat setelah evakuasi di kantor Jyllands-Posten karena adanya ancaman bom. Rasmussen menyatakan bahwa pemerintahnya memutuskan bahwa pertikaian yang makin panas akibat kartun-kartun itu sebagai hal ‘yang sangat serius.’
Harian France Soir mengatakan pihaknya memutuskan untuk menerbitkan kartun-kartun kontroversial tersebut ‘bukan atas keinginan untuk memicu provokasi, tapi karena menganggap kontroversi itu dalam skala global yang tidak ada kaitannya dengan upaya membangun keseimbangan dan batas-batas yang saling menguntungkan dalam demokrasi, penghormatan terhadap kepercayaan agama tertentu dan kebebasan berekspresi. (ln/aljz)