Harian berbahasa Ibrani Yodiot Aharonot, mengungkap dokumen yang berisi rencana tentara Zionis Israel untuk melakukan perang total ke wilayah Gaza dalam waktu dekat.
Sasarannya adalah menghentikan serangan rudal yang kerap dilontarkan para pejuang Palestina, penangkapan dan pembunuhan sejumlah tokoh Palestina, termasuk Ismail Haniyah.
Judul pemberitaan dalam harian itu adalah “Gembong Teroris, Masuk ke Persembunyian.” Di dalamnya terdapat daftar tokoh yang menjadi target pembunuhan termasuk PM Palestina Ismail Haniyah, Menteri Dalam negeri Said Shayam, Menteri Luar Negeri Dr. Mahmud Zahar, dan sejumlah pimpinan Jihad Islami seperti Muhammad Hindi, serta para pemimpin militer Batalyon Al-Qassam seperti Ahmad Jabari, Ahmad Andur, juga jubir Dewan Perlawanan Rakyat Muhammad Abdul Al-yang dikenal dengan Abu Ubair.
Menurut keterangan yang dijelaskan dalam harian tersebut, serangan militer Zionis akan dilakukan dalam empat tahap. Dimulai dengan serangan udara ke sejumlah pos keamanan dan kantor institusi Palestina. Kedua fokus pembunuhan dan serangan ke sejumlah tokoh tertentu. Ketiga, serangan darat besar-besaran sekaligus menduduki Gaza, dan terakhir kembali mengendalikan dan menguasai Gaza.
Pasukan Israel seperti dijelaskan dalam dokumen, tidak harus menetapkan strategi baru untuk menyerang Gaza. Langkah pertama yang dilakukan, yakni serangan udara ke sejumlah posko pertahanan Palestina dan sejumlah institusi Palestina, dilakukan begitu saja tanpa harus dengan menduduki Gaza secara langsung. Serangan udara itu, menargetkan sasaran psikologis terhadap rakyat Palestina dengan dentuman ledakan yang keras dari bom darat dan serangan udara.
Pada tahap kedua, aksi pembunuhan lebih dimainkan oleh badan intelejen Israel Shabak, dengan target sejumlah pimpinan militer dan politik, utamanya Hamas dan Jihad Islam. Hasil dari pembunuhan ini adalah meruntuhkan total sayap militer Hamas dan organisasi lainnya, dan memutus semua jaringan yang terkait dengan penembakan misil ke lokasi Israel.
Tahap ketiga, masuknya pasukan darat secara masif selama beberapa minggu. Mencapai lokasi Beit Hanun dan Beit Lahiya. Tapi langkah keempat ini masih mendapat sanggahan dari sejumlah petinggi militer Zionis, lantaran dikhawatirkan pejuang Palestina telah meletakkan banyak ranjau dan bom di berbagai tempat. “Orang-orang Palestina sejak sekarang sudah mempersiapkan menanam ranjau," tulis dokumen itu. (na-str/ikhol)