Sepanjang hari Selasa (6/1/2009), militer rejim Zionis-Israel telah membantai 135 muslim Gaza. Memasuki hari ke 11, holocaust yang dilakukan militer rejim Zionis-Israel telah menewaskan 660 muslim Gaza, 215 anak, dan 89 wanita, serta 2950 yang luka-luka. Holocaust yang brutal dan biadab itu, tak kurang pula telah menghancurkan ratusan gedung, dan kantor serta sarana atau fasilitas yang dimiliki Gerakan Hamas. Tindakan biadab dan barbar ini terus berlanjut, tanpa henti, dan tidak ada yang mau menghentikan.
Sepanjang hari Selasa, kemarin, pasukan Zionis-Israel telah membantai 135 muslim Gaza, dan mencederai 400 muslim, dan sebagian besar adalah anak-anak, wanita dan orang tua. Militer Israel terus melakukan pemboman, tanpa arah yang jelas, semua gedung dan tempat tinggal, sekolah, masjid, dan kantor-kantor menjadi sasaran serangan udara Israel. Rejim Zionis itu menggunakan seluruh kemampuan militer, terutama dengan armada udaranya, serta helikopter jenis Apache, yang terus memuntahkan rudal-rudal udara ke darat. Masih belum cukup. Angkatan laut yang ada di dekat Kota Gaza, menembakkan roket kearah pemukiman penduduk.
Dalam pemboman yang massif itu, menghancurkan sebuah sekolah Fakhoura, yang terletak di sebelah timur kamp Jabalia. Sekolah-sekolah yang dikelola oleh UNRWA (Lembaga yang menangani pengungsi miliki PBB), juga menjadi target sepanjang hari Selasa, dan semua flat dan rumah di wilayah timur kamp Jabaliya, luluh lantak. Akibat serangan udara yang massif itu, 45 muslim tewas, dan 50 lainnya luka-luka, dan 5 muslim telah tewas, ketika bom dijatuhkan dari pesawat. Mereka semua adalah orang-orang yang ada dipengungsian, yang dikelola oleh UNRWA.
Adnan Abu Musa, Juru bicara UNRWA di Gaza, sudah mengingatkan kepada semua pengungsi, bahwa semua sekolah akan menjadi target gempuran udara Israel, karena dicurigai tempat perlindungan pejuang Hamas. Maka, sepanjang hari Selasa, rejim Zionis-Israel, tak henti-hentinya memborbardir sekolah-sekolah yang ada di kamp Jabaliya. Betapa dahsyatnya akibat gempuran-gempuran udara dengan pesawat F.16 dan Helikopter Apache yang terbang rendah menembakkan rudal mereka ke pemukiman penduduk sipil. Israel tidak peduli. Nampaknya, militer Israel ingin menimbulkan kerusakan yang lebih dahsyat, dan beberapapun korban manusia, tidak menjadi perhatiannya. Namun, ingin segera mengakhiri perang yang mereka dengan waktu yang singkat, dan memenangkan perang, melalui penghancuran sarana-sarana yang ada.
Sebuah rumah sakit di kota Zaitoun, yang tidak jauh dari Kota Gaza, para tenaga medis, menemukan 12 jenazah, yang baru mereka angkat dari reruntuhan rumah (flat) yang hancur, akibat pemboman Israel. 12 jenazah itu dari satu keluarga Daya, yang rumahnya runtuh dan hancur, akibat pemboman. Peristiwa tragis bagi keluarga Daya itu, berlangsung Selasa pagi, ketika matahari baru mau terbit. Rumah keluarga Daya itu mendapatkan hantaman rudal,yang ditembakkan dari pesawat tempur Israel F.16, yang melakukan misi dipagi hari.
Di pagi itu, seorang saksi mata, melihat seorang sukarelawan medis, yang mengangkat 7 orang anak, yang tertimbun reruntuhan gedung, mereka yang tewas itu, rata berumur 12 tahun, dan masih ada tiga orang wanita, yang ikut tewas dipagi hari itu. Masih banyak lagi, mayat-mayat yang belum berhasil diangkat dari gedung-gedung yang runtuh, akibat hantaman rudal, yang ditembakkan oleh pesawat-pesawat tempur dan helikopter Israel, serta kapal-kapal perang Israel, yang berada didepan Kota Gaza. (M/Pic))