Israel mengancam akan melakukan serangan militer besar-besaran ke Palestina dan menggulingkan pemerintahan Hamas, jika seorang serdadunya yang dicurigai disandera di Palestina tidak dibebaskan dalam keadaan hidup.
Menurut seorang sumber pejabat tinggi Israel, ancaman itu sudah disampaikan oleh Yuval Diskin, kepala intelejen nasional Israel, Shin Beth pada Presiden Palestina Mahmud Abbas, setelah peristiwa serangan pejuang Palestina ke Jalur Gaza, Minggu (25/6).
Seperti diberitakan sebelumnya, Israel menuding Hamas berada di balik penculikan tentaranya itu. Namun tuduhan itu dibantah oleh Hamas.
PM Israel Ehud Olmert pada Senin (26/6) sudah memerintahkan militernya untuk siap siaga jika sewaktu-waktu harus melakukan serangan besar-besaran ke Jalur Gaza. "Saya sudah menginstruksikan para kepala kemiliteran untuk mengerahkan pasukan dan bersiap-siap untuk operasi militer yang luas dan berlangsung lama," kata Olmert.
"Kami akan mendapatkan siapa saja, di mana saja dan mereka tahu bahwa tidak kekebalan bagi siapapun," ancam Olmert.
Sumber aparat keamanan Israel yang tidak mau disebut namanya mengungkapkan, militer Israel sudah menyiagakan tank-tanknya, pasukan tempur dan artileri di luar perbatasan Kerem Shalom yang memisahkan Israel dan Jalur Gaza. Mereka tinggal menunggu lampu hijau untuk bergerak.
Israel menegaskan bahwa mereka akan melakukan ‘tindakan apa saja yang dianggap perlu’ untuk membebaskan seorang serdadunya yang menurut Israel diculik, meski pada hari Minggu kemarin, menteri-menteri keamanan Israel memutuskan untuk menahan segala bentuk serangan sampai serdadu yang hilang itu ditemukan.
Para pejabat tinggi bidang keamanan Israel rencananya akan melakukan pertemuan lagi pada hari ini, Selasa (27/6) untuk membahas opsi tindakan militer jika tentaranya tidak dibebaskan. Hari ini, merupakan batas waktu yang ditentukan Olmert dan kabinetnya bagi pembebasan tentaranya yang hilang itu.
Upaya Pembebasan
Sementara itu, para pejabat Palestina menyatakan mereka masih terus berupaya menemukan serdadu Israel yang diculik itu. Seorang mediator mengatakan mereka terus berupaya agar tentara Israel tersebut dibebaskan.
"Sejauh ini, kami diberitahu bahwa kondisi tentara itu baik-baik saja dan diperlakukan dengan baik," katanya.
Radio Israel menyebutkan, seorang delegasi dari pihak keamanan Mesir yang dikirim ke Jalur Gaza sudah berhasil mendapatkan kontak dengan para penculik melalui pihak ketiga.
Juru bicara pemerintahan Palestina, Ghazi Hamad pada radio militer Israel mengatakan, sejumlah tim, termasuk tim dari Mesir ikut melakukan upaya pembebasan.
Delegasi dari Perancis juga menyatakan, mereka sudah melakukan kontak dengan kelompok-kelompok yang menjadi perhatian mereka untuk mencari jalan keluar dari situasi ini. (ln/iol/pic-aljz)