Sejumlah tempat di muka bumi, kini tengah menanti peristiwa alam besar yang hanya terjadi setiap 200 tahun sekali di wilayah tersebut. Peristiwa itu adalah gerhana matahari total yang diperkirakan akan terjadi di sejumlah negara. Peristiwa inilah yang saat ini tengah menyedot perhatian banyak publik internasional, sekaligus mendatangkan banyak turis ke wilayah tersebut.
Para ahli falak atau astronomi menjelaskan bahwa peristiwa gerhana matahari total akan dimulai saat tenggelamnya matahari di pantai Brazil. Kemudian akan menerpa wilayah lautan atlantik hingga wilayah teluk Geina, lalu ke negara Barat hingga pertengahan Afrika, Nigeria, Niger, Chad hingga selatan Libia. Kemudian berlanjut ke wilayah Salum di sisi Barat Laut Mesir. Gerhana akan dinantikan juga ke seluruh Turki, Georgia, setelah menyeberangi laut Qazawin dan Kazakhtan, hingga berakhir dengan terbenamnya matahari di atas Siberia.
Di Mesir, gerhana matahari tidak total akan bermula persis pukul 11.20 sebelum zuhur sesuai waktu setempat. Kemudian gerhana matahari total akan terjadi di wilayah Salom selama 4 detik pada pukul 12.38 waktu setempat. Penduduk Mesir sendiri, bisa menyaksikan gerhana matahari sebagian saja sekitar 87%, dari jam 11.29 waktu setempat dan terus berlangsung sampai pukul 12.46, hingga berakhir pada tepat pukul 12.06.
Di Mesir sendiri kini telah berkumpul sekitar 30 pakar astronomi, di samping kehadiran sejumlah ilmuwan asal Prancis, Rusia, Korea selatan dan China, juga sejumlah pakar dari berbagai institusi yang mengkaji masalah antariksa seperti Nasa dari AS.
Dr. Anas Utsman, Dosen ilmu perbintangan sekaligus mantan ketua teropong Halawan, meminta para penduduk Mesir tidak menyaksikan gerhana matahari dengan mata telanjang. Sebab sinar matahari pada saat gerhana matahari tidak total dan total memancarkan sinar berwarna merah yang bisa membuat mata buta. Masyarakat diminta menggunakan kaca berwarna hijau untuk menahan pancaran cahaya saat matahari gerhana.
Ia menjelaskan bahwa gerhana matahari total sebenarnya merupakan sebuah pemandangan indah tetapi juga membahayakan mata. Ketika sinar matahari sudah seluruhnya tertutupi oleh bulan dan hanya terlihat "corona" (lingkaran sinar yang mengelilingi matahari) maka aman bagi seseorang untuk melihat tanpa adanya pelindung pada mata. Tetapi selama gerhana matahari masih sebagian, melihat langsung ke atas dapat merusak retina mata. (na-str/iol)