Hapus Citra Buruk di Irak, Blackwater Ganti Nama

Jangka sangka pasukan yang dikerahkan ke Irak oleh AS cuma pasukan reguler mereka, karena pemerintah AS juga menyewa tentara-tentara bayaran untuk diterjunkan ke zona perangnya di Irak. Dan perusahaan jasa penyewaan tentara bayaran yang digunakan AS adalah perusahaan Blackwater yang pernah dipimpin oleh mantan wakil presiden AS, Dick Cheney.

Aroma bisnis "perang" dalam invasi AS ke Irak sangat kuat. Apalagi dikemudian hari, para tentara bayaran ini menimbulkan banyak masalah di Irak dan Blackwater kekerasan di Irak. Untuk menghapus citra buruk sebagai "biang kerok kekerasan" perusahaan Blackwater mengubah namanya menjadi Xe (dibaca:Zee).

Laporan-laporan media massa menyebutkan, perubahan nama itu diumumkan oleh Presiden Blackwater Gary Jackson lewat memo yang disebarluaskan pada para pegawainya. Dalam memo itu tertulis, "Blackwater akan dikenal dengan nama Xe dan akan mengubah trademarknya menjadi "Tempat pelayanan satu atap yang menyediakan jasa keamanan, stabilitas, penerbangan, pelatihan dan logistik, dengan layanan kelas dunia."

Juru Bicara Blackwater Anne Tyrell pada Al-Arabiya mengatakan, perusahaannya sudah melakukan restrukturisasi. Selama ini Blackwater didefinisikan sebagai perusahaan jasa keamanan, padahal bukan cuma itu. "Kami menawarkan banyak layanan lainnya, tapi Blackwater sudah identik dengan kerja-kerja di sektor keamanan," kata Tyrell seolah ingin menutupi citra buruk perusahaannya.

Menurut Tyrell, meski namanya diganti, perusahaannya tetap beroperasi di Irak dan tidak punya rencana untuk melakukan pengajuan aplikasi ulang untuk menugaskan para tentara bayarannya di Negeri 1001 Malam itu.

Penulis buku "’Blackwater: The Rise of the World’s Most Powerful Mercenary Army" Jeremy Scahill mengatakan, reputasi buruk Blackwater membuat perusahaan itu menjadi simbol dunia internasional atas aksi-aksi kekerasan yang tak terkendali di Irak selama masa pemerintahan Presiden George W. Bush.

"Sebab itu, wajar jika perusahaan itu berusaha mengubah namanya dalam sejarah saat ini," kata Scahill.

Keterlibatan Blackwater dalam perang AS di Irak mulai mencuat pada tahun 2004 ketika terjadi insiden dimana empat tentara bayarannya dibunuh oleh kelompok bersenjata di kota Fallujah, Irak. Setelah dibunuh, jasad para tentara bayaran itu dimutilasi dan digantung di sebuah jembatan.

Tahun 2007, Blackwater yang didirikan oleh pasukan khusus Angkatan Laut Inggris Navy Seals pada tahun 1998, menuai kritikan tajam setelah para tentara bayarannya membunuh 17 warga sipil Irak yang memicu kemarahan rakyat Irak. Kasus ini menyeret seorang tentara bayaran dari Blackwater ke penjara setelah diputus bersalah terlibat dalam insiden tersebut oleh pengadilan AS.

Pemerintah Irak, bulan Januari kemarin menyatakan menolak untuk memperpanjang ijin operasi Blackwater di Irak. Tapi pemerintah AS menyatakan akan memperbaharui kontrak dengan Blackwater untuk pengerahan sekitar 25.000 personel Blackwater ke Irak. (ln/aby)