Pakar nuklir Hans Blix menilai Barat sudah bersikap tidak adil dan memalukan, dalam penanganan masalah program nuklir Iran. Menurutnya, jika Barat menghendaki Iran menghentikan program nuklirnya, Barat harus memberikan insentif yang masuk akal pada Iran.
Blix mengungkapkan, sikap AS, kemudian Eropa dan PBB yang memaksa Iran menghentikan program nuklirnya, seperti orang yang sedang membujuk anak kecil dengan mengatakan ‘sekarang, bersikaplah yang baik, setelah itu kamu akan diberi penghargaan’.
"Saya pikir tindakan itu memalukan, " ujar Blix dalam sebuah konferensi tentang keamanan internasional di Washington, Senin (26/2) kemarin.
Ia mengingatkan, sikap sombong dan angkara murka Barat, hanya akan memicu sikap perlawanan. Blix mencontohkan Irak yang pernah mengusir dan menutup pintu bagi tim penyelidik dari UNSCOM, komisi khusus PBB yang diberi mandat untuk menginspeksi persenjataan Irak setelah Perang Teluk 1991.
"Saya melihat itu hal yang memalukan. Mereka (Irak) mengatakan dengan marah ‘Persetan dengan itu semua’ ", tutur Blix yang juga mantan ketua UNSCOM
"Suka tidak suka, setiap orang memiliki kebanggaan mereka sendiri, " tukasnya.
Blix yang kini menjabat sebagai kepala Komisi Persenjataan Pemusnah Massal yang berbasis di Stockholm berpendapat, tidak ada gunanya melontarkan ancaman militer terhadap Iran. Ancaman itu mungkin akan membuat sebagian rakyat Iran takut. Tapi lebih dari itu, ancaman militer sangat berbahaya. Ia menyarankan, daripada melontarkan ancaman militer, Barat lebih baik menawarkan insentif yang adil pada Iran.
Blix mengaku melihat ada perbedaan besar pendekatan yang dilakukan Barat dalam menangani masalah nuklir Iran dengan ketika mereka menangani masalah nuklir Korea Utara. Dalam masalah nuklir Iran, Barat tidak menyingggung tawaran mengenai jaminan keamanan jika Iran bersedia menghentikan program nuklirnya.
"Seharusnya AS yang menawarkan jaminan keamanan. AS-lah yang bisa menormalkan dan mengakui kembali hubungan kedua negara, " ujar Blix.
Blix menambahkan, yang pertaman harus dilakukan Barat adalah duduk bersama dengan Iran, melakukan pembicaraan secara langsung dan tidak hanya mengatakan, ‘anda lakukan perintah ini, setelah itu kita duduk bersama dan kami katakan apa yang akan anda terima. ‘ Menurut Blix, sikap seperti itu tidak normal dan menunjukkan karakter kolonial baru.
Sementara itu, enam negara anggota Dewan Keamanan PBB dalam pertemuan hari Senin kemarin sepakat untuk menjatuhkan sangsi yang lebih berat pada Iran. (ln/iol)