Organisasi wartawan internasional Press Emblem Campaign mengecam serangan Zionis Israel ke kantor-kantor media milik Hamas. Organisasi yang bergerak di bidang perlindungan wartawan di daerah konflik ini juga mengutuk bombardir Israel ke Jalur Gaza yang menyebabkan dua orang wartawan Palestina syahid akibat serangan itu.
"Dua wartawan Palestina terbunuh dalam serangan Israel, mereka adalah fotografer Hamas Shahin yang gugur pada 26 Desember 2008 dan satu wartawan lagi bernama Omar Silawi yang gugur hari Senin (3/1) ketika Israel menggelar serangan darat," demikian Press Emblem Campaign.
Dalam pernyataan mereka disebutkan bahwa Israel telah dengan sengaja menjadikan kantor-kantor media yang berafiliasi dengan Hamas, antara lain stasiun televisi al-Aqsa, kantor surat kabar Al-Resalah dan stasiun radio Sawt al-Aqsa sebagai target serangan bom Israel dalam agresi yang dimulai sejak Sabtu (28/12) lalu.
Organisasi itu menyatakan, serangan-serangan Israel terhadap para jurnalis Palestina yang terjadi sekarang ini mengingatkan komunitas media akan serangan-serangan Israel ke kantor dan pekerja media Libanon saat perang Israel-Hizbullah tahun 2006.
Press Emblem Campaign juga memprotes sikap militer Israel yang melakukan sensor terhadap media yang akan meliput situasi di Gaza. Menurut organisasi itu, banyak wartawan yang mengelukan sikap Israel yang menanyakan kemampuan mereka untuk meliput secara obyektif dari sisi Israel dalam konflik tersebut.
Organisasi tersebut mendesak rezim Zionis untuk mengijinkan wartawan asing dari berbagai media masuk ke Jalur Gaza dan meminta dibentuknya tim penyelidik internasional yang independen untuk menginvestigasi dugaan pelanggaran hak asasi manusia yang dilakukan Zionis Israel dalam konflik di Palestina. (ln/YN/AFP)