Rekaman suara Usamah bin Laden yang menyatakan ‘tekanan terhadap Hamas adalah wujud perang Salib melawan umat Islam’ mendapat respon dari Hamas sendiri. Al-Jazeera beberapa waktu lalu, menyiarkan rekaman suara yang disebut sebagai suara Usamah bin Laden. Dalam siaran itu ia mengatakan, “Sikap Barat untuk mencopot pemerintah Palestina pimpinan Hamas adalah perang melawan Islam.” Bin Laden dalam kaset itu juga mengkritik sikap Sudan yang telah diintervensi oleh Barat dan menjadi bagian dari kampanye perang salib.
Menanggapi ungkapan Bin Laden tersebut, Jubir Hamas di Ghaza Sami Abu Zuhri mengatakan kepada Reuters, “Hamas tetap berupaya menjalin hubungan baik dengan Barat dan mengajak negara-negara Barat merekonstruksi pemikiran dan pandangan mereka terhadap masalah Palestina dan umat Islam.” Ia melanjutkan, “Kami terus menyeru negara Barat untuk memperbaiki pandangan dan sikap mereka terhadap masalah Palestina dan Umat Islam,” katanya. Karenanya, ia menegaskan "Hamas bukan Al-Qaidah."
Namun ia mengakui sikap sejumlah negara Barat telah turut memberi peran negatif dalam hubungan itu. Ia menyebutkan, bahwa negara Uni Eropa, AS dan israel telah menyatakan pemutusan bantuan terhadap Palestina sampai Hamas menghentikan perlawanan dan mengakui Israel.
Sementara Bin Laden yang menyebutkan penolakan Barat terhadap Hamas adalah semangat perang salib dan zionis terhadap umat Islam. Menurutnya, “Termasuk menghina dan mengecilkan orang jika pesawat dan tank-tank kalian (Barat) menghancurkan rumah kami, membunuh anak-anak kami di Palestina, Irak, Afghanistan, Chechnya, Pakistan, kemudian kalian tersenyum di hadapan kami sambil mengatakan “Kami tidak memerangi Islam tapi perang terhadap terorisme. Kami menyerukan hidup damai dan penuh dialog dan tidak mengajak peperangan antara peradaban.”
Seperti biasa, Gedung Putih menyatakan telah meneliti karakter suara rekaman Usamah bin Laden itu, dan menyatakan bahwa suara dalam kaset itu adalah benar milik Bin Laden. “Kami telah menerima laporan dari seluruh lini intelejen bahwa itu memang suara Bin Laden,” ujar seorang jubir Gedung Putih. (na-str/iol)